Cawapres terbentur aturan, JK dinilai lebih baik maju jadi capres
Cawapres terbentur aturan, JK dinilai lebih baik maju jadi capres. Dia menilai, jika JK mencalonkan kembali sebagai cawapres karirnya tidak menanjak. Karena menurutnya, banyak publik yang sudah tahu bahwa JK adalah wakil Presiden dari Presiden Joko Widodo.
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhroh menilai, sebaiknya Jusuf Kalla tidak dicalonkan kembali sebagai wakil Presiden di Pilpres 2019. Sebab, kata Siti, hal tersebut terhalang peraturan pada pasal 7 Undang-undang Dasar 1945. Lebih aman, JK dicalonkan sebagai presiden.
"Tetapi menurut saya karena beliau sudah dua kali, jadi cawapres, kalau capres mungkin enggak apa-apa. Tapi kalau cawapres lagi itu bagaimana legalnya standingnya itu," kata Siti Zuhroh usai menghadiri silaturahmi nasional KAHMI di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jl Merdeka Utara, Jakarta, Senin (26/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
Dia menilai, jika JK mencalonkan kembali sebagai cawapres karirnya tidak menanjak. Karena menurutnya, banyak publik yang sudah tahu bahwa JK adalah wakil Presiden dari Presiden Joko Widodo. Dia juga tidak yakin jika JK kembali disandingkan dengan Jokowi apakah publik masih menginginkan.
"Toh sudah diketahui bagaimana posisi pak JK sebagai wapres dari pak Jokowi. Kan tampak tidak maksimal penilaiannya seperti itu. Dan tentunya apakah pasangan ini masih akan digandrungi?" kata Siti.
Tidak hanya itu, dia juga menilai, ada rasa dilematis dalam hati JK. Dia menilai, JK belum ada keyakinan yang tegas untuk maju. Hal itu yang menyebabkan, jika JK ragu pemilihnya pun akan ragu.
"Bagi pak JK, itu semacam ada tanggung jawab moral. 'Kok saya enggak naik kelas'. Dalam politik sama, dalam politik setinggi-tinggi. Tapi politik ini kan dinamis. Bisa jadi pak JK enggak mau wapres. Tidak menutup kemungkinan itu," ungkap Siti.
Dia juga menilai, di Pilpres 2019 nanti akan ada hal yang berbeda tidak seperti tahun 2014. Dia menilai, publik akan memilih pemimpin baru. Dia berkaca seperti Pilkada DKI 2017, yang membutuhkan pemimpin baru.
"Yang menbacanya itu kalau mau kritis membacanya itu, sebetulnya aspirasi masyarakat. Animo masyarakat, kehendak masyarakat itu untuk memiliki calon pemimpin baru, seorang pemimpin baru atau memang ingin ini ada kelanjutan," jelas Siti.
Baca juga:
KPU larang gambar Soekarno, Soeharto dan KH Hasyim Asyari di alat peraga
JK prediksi di Pilpres 2019 calon yang muncul dari nasionalis-religius
PKB sodorkan kriteria cawapres buat Jokowi, nasib Cak imin ditentukan Juni
JK kembali dijagokan cawapres, Mendagri nilai klausul UUD 45 multitafsir
Sekjen PPP tegaskan Jusuf Kalla tak bisa lagi jadi wakil presiden
Fadli Zon tegaskan Gerindra tak gentar meski lima partai dukung Jokowi jadi capres
JK: Calon wakil Jokowi di Pilpres 2019 harus bisa juga jadi presiden