Cerita Megawati Bolak Balik Dorong MPR Jadi Lembaga Tertinggi untuk Berembuk Masalah Bangsa tapi Ditolak Parpol
Megawati melihat arah bangsa saat ini sudah tidak jelas.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluhkan Pancasila saat ini sudah tidak menjalankan konsekuen dan nasionalisme. Untuk itu, Megawati menginginkan agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menjadi lembaga tertinggi.
"Persoalan kita ini, kita enggak jelas, Pancasila enggak dijalankan secara konsekuen, nasionalismenya juga enggak ngerti saya, jadi maunya apa? Ayo kita rembuk," kata Megawati saat pidato di Mukernas Perindo, Jakarta, Selasa (30/7).
- Megawati: Urusan Tambang Sekarang pada Heboh, Kalau Enggak Ada Beras Terus Piye?
- Megawati Sebut Risma Menteri Cengeng: Belum Apa-Apa Sudah Mewek
- Cerita Megawati Kerap Ditanya Soal Ganjar-Mahfud Kalah di Pilpres 2024: Tanya Sana Sama yang Bikin TSM
- Kutip Ucapan Megawati, Bamsoet Bicara Wacana MPR Kembali jadi Lembaga Tinggi Negara
"Makanya saya bolak-balik bilang MPR itu mbok jadikan tertinggi untuk rembuknya masalah kebangsaan," imbuh Megawati.
Namun ternyata partai-partai tidak sepaham dengan usulan Megawati untuk menjadikan MPR lembaga tertinggi.
"Tapi enggak ada yang mau, partai-partai enggak mau, ya sudah, ya wis, ya gimana, gitu loh," ucap Megawati.
Megawati pun menegaskan MPR dan Dewan Perwakilan Rakyat memiliki tugas yang berbeda. Kedudukan majelis lebih tinggi dibanding dewan.
"Majelis itu saya nanya sama kiai si opo itu, 'majelis sama dewan itu beda atau sama?' 'Beda bu', lebih katanya kalau majelis. Gitu loh. Gini-gini itu harus belajar. Dengan demikian, kita punya arah yang sama, republik ini mau dikemanakan," imbuh Megawati.