Cuma Butuh Segini, Adik Prabowo: Kita Bisa Siapkan Sarapan dan Makan Siang Gratis untuk Anak dan Ibu Hamil
Hashim telah menghitung dana yang dibutuhkan untuk kasih makan gratis kepada 78 juta anak Indonesia.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkap, jika Indonesia menempati peringkat 63 dari 70 negara dimana anak Indonesia masuk sekolah dalam kondisi perut kosong atau lapar.
Awalnya, Hashim lebih dulu membicarakan soal makan gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil. Nantinya, mereka akan mendapatkan makan gratis sebanyak dua kali dalam sehari dengan nominal Rp15 ribu.
- Prabowo Anggarkan Rp10 Ribu Perhari Setiap Anak untuk Makan Bergizi Gratis
- Luhut Makan Gratis Prabowo, Sebut Anak Indonesia Tak Pernah Makan Daging
- Prabowo: Kalau Anak Kurang Gizi, Untuk Jadi Kuli Saja Kalah Sama Vietnam
- Makan Siang Gratis ala Prabowo Dijatah Rp15.000 per Anak, Ini Kandungan Gizi yang Harus Diperoleh
"Karena dengan USD 1, Rp15 ribu, 1 anak, 1 ibu yang hamil, kita sudah hitung bisa kita buatkan sarapan pagi, dan makan siang. Dan itu perlu, karena ada indikasi, ada dari survei yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan," kata Hashim di Jakarta, Jumat (11/10).
"Dan kantor Menko PMK, Pak Muhadjir bahwa saat ini, dari anak-anak sekolah, 41 persen masuk sekolah dengan perut kosong. Mereka tidak mampu, atau orangtuanya tidak mampu berikan sarapan pagi untuk anak-anak mereka," sambungnya.
Anak-Anak Harus Sarapan
Adik dari Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto ini pun menghitung, dari 41 persen atau dari 48 juta anak sekolah. Sekitar 18 juta anak masuk sekolah tanpa terisi makanan perutnya atau tidak sarapan pagi.
"Nah ini, coba kita bayangkan ya, anak sekolah dengan perut kosong harus lewati 5 jam untuk belajar. Coba, kalau saya tidak makan sarapan pagi, saya 5 jam rapat-rapat pendapat, terus apa lagi berikan kuliah seperti ini. Sekarang, mungkin berat," ujarnya.
Kemudian, Hashim mengungkapkan, jika Indonesia memiliki rangking yang buruk dalam hal anak sarapan sebelum berangkat sekolah. Indonesia berada di posisi ke 63 dari 70 negara dunia.
"Terus ditambah dengan guru yang gajinya minimal dan enggak ada satu resep untuk sistem pendidikan yang sangat-sangat tidak memadai. Maka, saya kira Bapak-Bapak Rektor atau Ibu Rektor sudah tahu, ranking kita sangat buruk, betul? Saya sudah ikuti MPISA sudah 12 tahun," ungkapnya.
Negara Kasih 78 Juta Anak Makan Gratis
"PISA (Programme for International Student Assessment) ranking kita menunjukkan kita tetap jelek, maaf, saya blak-blakan saja. Kita ranking nomor 63 dari 70 negara. Maaf, itu fakta. Guru kita gajinya rendah, anak-anak kita gizinya buruk," tambahnya.
Lalu, terkait dengan program makan gratis disebutnya ada masyarakat yang setuju dan tidak setuju.
"Makanan gratis, 78 juta anak, anak sekolah, anak prasekolah, dan 4 juta anak-anak dalam rahim ibunya, itu harus kita kasih makanan. Memang ada yang enggak setuju. Ada sementara di masyarakat kita juga enggak setuju," paparnya.
"Ya, ini mungkin anak-anak yang enggak setuju itu obesitas mungkin ya. Mungkin terlalu gemuk. Mungkin sudah gemuk ya, ikuti pak Prabowo mungkin ya. Tapi, pemerintah tidak mau wajibkan anak. Kalau anak enggak mau makan, enggak ada paksaan kok. Kalau orang tuanya enggak mau anaknya makan, ya enggak apa-apa," pungkasnya.