Cuma punya dua kursi, PAN banyak jagoan di Pilgub DKI
PAN punya empat jagoan buat lawan Ahok di Pilgub DKI, salah satunya Rizal Ramli.
DPW PAN DKI Jakarta mendukung Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017. Rizal dinilai pantas untuk maju melawan bakal calon petahana Basuki T Purnama (Ahok).
"Kapasitasnya Bang Rizal kan pro rakyat banget. Kalau ibaratnya sih masalah keberanian di atas rata-rata bakal bisa kepret ayam sayur," kata Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo dalam acara deklarasi dukung Rizal Ramli di Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/9) kemarin.
Eko nilai, sosok Rizal Ramli tidak akan membuat rakyatnya menangis. Untuk itu, dia berharap, Rizal Ramli bisa diterima oleh koalisi kekeluargaan dan diusung sebagai calon. Sebab, PAN tak bisa mengusung Rizal Ramli sendirian. Di DKI, PAN hanya punya 2 kursi, sementara syarat untuk mencalonkan gubernur minimal 22 kursi di DPRD Jakarta.
"Dia selalu positif, tidak bisa membuat nangis masyarakat. Mudah-mudahan Bang Rizal bisa diterima di koalisi kekeluargaan," tutup Eko.
Rupanya tak cuma Rizal, PAN juga masih memiliki sejumlah calon dianggap potensial untuk melawan Ahok. Total, ada empat jagoan yang dimiliki PAN untuk bertarung di Pilgub DKI. Partai pimpinan Zulkifli Hasan ini hanya tak mau mendukung petana Ahok.
"Bang Sandi. Kedua Yusril, ketiga Bu Risma, keempat Bang Rizal. Itu saja 4 nama," kata Eko.
Namun, strategi PAN banyak memiliki jagoan ini disindir oleh Golkar. Dalam Pilgub DKI, Golkar bersama NasDem dan Hanura menjatuhkan pilihan pada Ahok.
Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi melihat, pencalonan Rizal Ramli oleh PAN bukan ancaman serius. Terlebih lagi, PAN harus bekerja keras menggaet banyak partai koalisi hingga syarat minimal kursi terpenuhi untuk mencalonkan gubernur.
"PAN mengajukan Rizal Ramli bersama partai lain atau sendiri? Setahu saya, PAN memiliki 2 kursi, itu kan masih kurang 20. Nah yang 20 itu bagaimana, kita belum tahu," sindir Fayakhun usai mendengar deklarasi PAN majukan Rizal Ramli.
"Saya melihat yang pasti-pasti saja. Kalau koalisinya sudah mencapai 20 lebih, maka dia berhak untuk maju," lanjut Fayakhun.
Pertarungan di Pilgub DKI 2017 memang semakin dinamis. Seminggu lagi jelang KPU membuka pendaftaran, setidaknya ada tiga poros yang sudah mulai terlihat bakal bertarung.
Ahok didukung oleh Golkar, Hanura dan NasDem. Sandiaga Uno didukung oleh Gerindra dan PKS. Terakhir, nama Yusril Ihza Mahendra belakangan muncul diduetkan dengan Saefullah. Duet ini dikabarkan didukung oleh Demokrat, PKB dan PPP. PAN dengan hanya kekuatan dua kursi, diyakini akan ikut poros Sandiaga atau Yusril pada akhirnya.
Sementara PDIP, satu-satunya partai yang bisa mencalonkan gubernur tanpa harus berkoalisi. Sebab, PDIP memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Hingga kini, PDIP belum memutuskan calon. Namun PDIP punya banyak opsi, di antaranya, Ahok-Djarot dan Djarot-Risma.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Keanggotaan dan Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya akan maju dengan mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur sendiri.
"Prosesnya kan sudah kita lalui, tentunya dinamika sudah kita amati. Bagaimana keputusan partai masih digodok terus. Kenapa? Karena memang posisi PDIP itu satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri. Kita pastikan bahwa PDIP akan mengusung calon sendiri," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/9).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, jika pasangan calon yang diusung ternyata menarik minat partai lain, maka mereka dipersilakan untuk bergabung. Sebab, PDI Perjuangan tidak menutup melakukan koalisi.
"Kalau partai lain bagaimana? Kalau mendukung silakan, sama-sama kita," terangnya.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan, jika ingin melakukan koalisi, partai lain harus satu tujuan. Di mana memberikan yang terbaik bagi kelangsungan kesejahteraan DKI Jakarta.
"Karena memilih pasangan calon kan bukan orang per orang, tetapi menyatukan dua orang menjadi satu. Sehingga butuh prinsip sejalan, serasi dan seirama," tutup Djarot.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
Baca juga:
Dukung Rizal Ramli, PAN punya empat jagoan di Pilgub DKI
Eko Patrio sebut PAN tak pernah bergabung di poros bentukan Yusril
Jagokan Rizal Ramli, PAN disindir Golkar cuma punya dua kursi di DKI
Sudah pilih Sandiaga, PKB serahkan ajakan PAN dukung Rizal ke DPP
Sekjen PAN sebut dukungan untuk Rizal Ramli masih di level DPW