Dahlan Iskan sindir Rudi Rubiandini tak pandai main silat
Maksud dari pandai bermain silat tersebut adalah dapat keluar dari tekanan dari berbagai pihak.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku tersangka kasus suap Rudi Rubiandini kurang pandai bermain silat dalam menjalankan usahanya. Maksud dari pandai bermain silat tersebut adalah dapat keluar dari tekanan dari berbagai pihak.
"Rudi Rubiandini itu tidak pandai main silat, tapi Bu Karen pandai bermain silat ketika diminta sudah diberikan kesana, saat diminta dibilang sudah diberikan kesana," ucap Dahlan saat memberikan sambutan dalam acara bedah buku Rood to Semen Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (4/2).
Dia lantas mencontohkan Dirut PT. Semen Indonesia, Tbk, Dwi Sutjipto adalah pemimpin yang pandai bermain silat. Karena, dapat menghindari tekanan dari politisi, atasan, masyarakat, tokoh-tokoh dan sebagainya. Sehingga terbentuklah holding untuk perusahaan semen-semen BUMN.
"Pak Dwi orang pinter silat. Ketika saya minta ambil alih semen Vietnam. Dia pinter silat Vietnam. Nama setempat mudah diucap. Termasuk taktik sepreti itu dilakukan akuisis semen tang long di Vietnam sukses," jelasnya.
Padahal, seorang pemimpin di lembaga apapun harus didorong untuk membuat sebuah keputusan. Tidak hanya dorongan tetapi tekanan dari berbagai pihak.
"Romantisme atau sentilmentil di perusahaan itu kadang-kadang ragu membuat keputusan. Saya pun perlu pressure untuk melakukan sesuatu dan tidak, tapi pressure dalam kondisi positif. Pak Dwi tahu mau merubah semen Gresik dengan Semen Indonesia," jelasnya.
Padahal, romantisme dan sentimentil dari perusahaan tidak mudah bagi Dwi untuk melakukan perubahan. Bahkan, saat penentuan nama, Dwi sempat mengusulkan nama Semen Garuda tapi ditolak oleh Dahlan.
"Kalau semen Garuda dikira kacang garuda. Sudahlah Semen Indonesia, itu bukan dari saya tapi dari Pak Dwi yang sudah menimbang-nimbang lama," katanya.
Untuk itu, dia mengintruksikan seluruh jajaran direksi perusahaan BUMN untuk pandai bermain silat. Tetapi, silat tersebut bukan bentuk perlawanan fisik melainkan menghindari tekanan dari berbagai pihak.
"Tekanan itu tidak bisa dilawan tetapi ditinju. Kumpulkan kekuatan lawan tinggal dibelokan. Saya yakin Pak Dwi pandai main silat," ucapnya.