Dahlan: Politik identik kambing hitam, tikus, sapi, adu domba
"Kalau menyalahkan orang lain berarti punya bakat politisi," ujar Dahlan.
Saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar wirausaha muda di Business School Menara 165 Jakarta, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyinggung soal dunia politik dan kelakuan politisi.
Dahlan menilai politik cocoknya berada di fakultas peternakan. Dia mengatakan itu bukan tanpa alasan. Dalam pandangannya, politik penuh dengan praktik adu domba, bukan wadah orang berkreativitas.
-
Di mana Dahlan Djambek lahir? Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1925 ini merupakan putra dari ulama besar yang tersohor di Minangkabau yaitu Syekh Muhammad Djamil Djambek.
-
Di mana Badr Dahlan ditahan? Jadi Mimpi Buruk Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
-
Kapan Dahlan Djambek meninggal dunia? Ketika hendak menyerahkan diri pada tahun 1961, nahas dirinya tewas tertembak di Desa Lariang, Palupuh, Agam, oleh pasukan OPR.
-
Kapan Delano Daniel lahir? Delano Daniel sendiri diketahui seorang pria yang lahir di Belanda pada 24 April 1989.
"Kreativitas itu datang pada orang yang terus menggeluti bidang itu, harus mengatasi. Kalau politisi bisa lari, politik cocoknya untuk fakultas peternakan," ujar Dahlan saat menjadi pembicara seminar Wirausaha Muda, motor penggerak ekonomi bangsa di ESQ Business School, Menara 165, Jakarta, Selasa (10/12).
Dahlan menuturkan, di fakultas peternakan banyak terdapat istilah daging sapi, kambing hitam, adu domba, tikus, buaya dan muka badak. Mantan Dirut PLN yang kini terjun ke dunia politik ini kembali menyentil bahwa dunia politik tidak lepas dari istilah tersebut.
"Politik itu cocoknya untuk fakultas peternakan. Ada daging sapi, kambing hitam, adu domba, tikus, buaya, muka badak," ucapnya sembari tertawa.
Tidak sampai di situ, Dahlan juga menuturkan, ada perbedaan mendasar antara dunia bisnis dan politik. Dalam dunia bisnis, kegagalan selalu menyalahkan diri sendiri bukan orang lain. Sebaliknya, dunia politik selalu menyalahkan orang lain.
"Kalau menyalahkan orang lain berarti punya bakat politisi," katanya.
Untuk menjadi sukses, kata Dahlan, setiap orang harus memiliki tekad kuat dan fokus melahirkan kreativitas. "Kreativitas terbuka dari pintu-pintu itu, yang terutama pantang menyerah," katanya.
(mdk/noe)