Dari awal, Ical sudah tahu Mahkamah Partai bakal menangkan Agung
Menurut dia, Ical dari awal sudah merasa bakal dicurangi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Fadel Muhammad mengatakan Ical memang sengaja tidak pernah datang ke sidang Mahkamah Partai. Menurut dia, Ical dari awal sudah merasa bakal dicurangi.
"Pak Ical sudah tahu jika hakim akan memihak makanya dia tidak datang," jelas Fadel di gedung DPP Golkar, Selasa (3/3).
Fadel menambahkan, pihaknya mungkin harus bertanya apa benar hakim yang terdiri dari Muladi, Natabaya, Djasri Marin dan Andi Matalata itu memihak. Fadel mengatakan jika Andi dan Djasri ada di kubu Agung Laksono, sedangkan Muladi ada di pihak Ical, sementara Natabaya sendiri bersikap netral.
"Itulah alasan kuat mengapa Ical mangkir di persidangan dua kali berturut-turut," terang Fadel.
Perlu diketahui, sebelum hakim membacakan keputusan sidang, dibacakan pula amar keputusan yang memperlihatkan pendapat yang berbeda di antara anggota majelis hakim. Sehingga tidak tercapai kesatuan pendapat di dalam menyelesaikan sengketa mengenai keabsahan kedua Munas Partai Golkar IX.
Muladi dan Natabaya mempertimbangkan kasasi yang diajukan Idrus Marham dan Abrurizal Bakrie di PN Jakbar, sedangkan Djasri dan Matalata mempertimbangkan proses munas Golkar yang berhimpitan dengan suksesi kepemimpinan nasional yang berhimpitan sehingga membuka peluang bagi lahirnya pikiran-pikiran yang bias yang mempengaruhi independensi DPP Golkar dalam mengelola suksesi kepemimpinan internalnya. Itulah alasan mengapa majelis hakim memutuskan untuk mengabulkan permohonan Ketum Agung Laksono hasil Munas Ancol.
Lanjut Fadel, jika keputusan majelis sama sekali tak berpengaruh kepada mereka. Juga alasan mengapa Ical tak hadir dan mengajukan kasasi di PN Jakbar (Selasa 2/2) kemarin.
"Pak Ical sudah tahu jika hakim akan berpihak. Keputusan ini sama sekali tak pengaruh bagi kami," terang Fadel.