Darul Siska Ungkap Surat Kader Desak Ketum Golkar Gelar Pleno Tak Direspons
Dia mengatakan, kepentingan pengurus saat ini sederhana dan jangka pendek. Yaitu soal mengusulkan kader jadi menteri, pimpinan DPR, MPR dan menentukan alat-alat kelengkapan dewan.
Wakil Koordinator Bidang DPP Partai Golkar, Darul Siska meminta pengurus pusat partainya segera mengadakan rapat pleno. Dia menyebut kader Golkar kerap mengirim surat ke kantor DPP untuk digelarnya rapat pleno.
"Pengurus segera mengadakan rapat pleno membicarakan segala hal tentang keperluan dan kewajiban organisasi. Itu dari surat-surat yang masuk kelihatan mereka (kader Golkar) ingin minta pleno," kata Darul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (21/8).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Namun, menurutnya, surat permintaan rapat pleno tak di respons oleh pengurus pusat. Sehingga, ada kader yang melaporkan pengurus pusat ke mahkamah partai Golkar.
"Enggak ada, enggak direspons sehingga karena tidak direspons. Saya ada pengurus yang menuntut ke mahkamah partai itu kan sudah tuntutan ya artinya pihak yang menuntut dan mengajukan tuntutan sesuai dengan tata kerjanya ke mahkamah partai," tuturnya.
Dia mengungkapkan pengurus Golkar sekarang tidak menjalankan tata kerjanya dengan baik. Dia mengatakan, kepentingan pengurus saat ini sederhana dan jangka pendek. Yaitu soal mengusulkan kader jadi menteri, pimpinan DPR, MPR dan menentukan alat-alat kelengkapan dewan.
Sementara, kata dia, kepentingan pengurus yang ingin melaksanakan musyawarah nasional lebih awal punya rencana jauh ke depan. Yaitu merancang persiapan pilkada di 270 daerah pada tahun depan.
Sehingga, Darul beranggapan perlu persiapan jauh dari sekarang karena harus segera ada konsolidasi di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan desa dan kelurahan.
"Nah itu kan harus di konsolidasi dari sekarang perlu penyegaran pengurus, pergantian pengurus di tingkat bawah untuk menghadapi pilkada pilkada itu. Nah itu saja bedanya yang ingin mempertahankan kekuasaan sampai Desember sama yang ingin musyawarahnya dipercepat," tandas dia.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Menteri Favoritmu, Mana yang Layak Dipertahankan? Klik disini
Baca juga:
TNI-Polri Jaga Ketat Kantor DPP Partai Golkar
DPP Golkar Dijaga Ketat, Kubu Bamsoet Bilang 'Ini kan Bukan Mau Perang'
Bamsoet Sarankan Agenda Munas-Rakernas Sebelum Pelantikan Presiden
DPP Golkar Dikuasai Ratusan Orang, Airlangga Bilang AMPG Lagi Ada Acara
Kubu Bamsoet: Memangnya Airlangga Saja yang Bisa Kirim Pasukan ke DPP Golkar?