Datangi KPU, Tim Sukses Prabowo-Sandi Cek Daftar Pemilih Tetap
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, bersama para Sekjen dari koalisi tim sukses pasangan nomor urut 02 mendatangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat. Kedatangan para tim sukses itu untuk memastikan hak seluruh pemilih terpenuhi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, bersama para Sekjen dari koalisi tim sukses pasangan nomor urut 02 mendatangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat. Kedatangan para tim sukses itu untuk memastikan hak seluruh pemilih terpenuhi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Selain Muzani, hadir Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, ketua DPP PKS Pipin Sopian, Sudirman Said, dan Habiburokhman. Kata Muzani, pihaknya sengaja hadir di KPU untuk memastikan nama-nama dari pemilih sudah masuk terdaftar.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Kapan Prabowo dan Gibran mendaftar ke KPU? Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
"Pertama, untuk memastikan bahwa pada hari Rabu, tanggal 17 April tahun depan, seluruh Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk memilih dapat menggunakan hak pilihnya dalam hal memilih. Karena itu kami datang ke KPU untuk memastikan tidak boleh ada satu warga negara pun yang tercecer, tidak menggunakan hak pilihnya, padahal dia telah memiliki kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya," kata Muzani di lokasi, Senin (10/12).
"Sekali lagi kita betul-betul menginginkan di last minute ini sebelum betul-betul diketok, pemilih yang memang harus dijamin negara lewat KPU untuk memilih betul-betul punya haknya untuk memilih, jadi niatannya itu," sambung Hinca mempertegas kedatangannya.
Selain itu, Priyo Budi Santoso yang menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga mengatakan, kehadirannya juga membicarakan terkait temuan Kementerian Dalam Negeri soal 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT).
"Jadi kami tadi konsentrasi untuk mempertanyakan kembali tentang 31 juta yang tiba-tiba disodorkan oleh Dukcapil, karena kami masih berasumsi masih ada pertanyaan besar. Jangan-jangan ini pintu masuk penggelembungan ataukah apa, kami memastikan," kata Priyo.
Menurut Priyo, KPU telah melakukan penelusuran terhadap angka tersebut. Ia mengatakan, penelusuran KPU sudah mencapai 90 persen. Menurut Priyo, KPU akan merapatkan kembali terkait kemungkinan itu.
"Tadi dari jawaban KPU kita sedikit merasa nyaman karena KPU ikut mencoba menelusuri ini semua kita akan menunggu sebelum diumumkan tanggal 15 KPU tadi juga ingin mengundang kami semua termasuk juga mungkin dari kubu sebelah atau manapun juga partai politik untuk diikutkan sejauh mana kami bisa menelusuri ini barang. karena kita menginginkan adanya pemilu yang jurdil," bebernya.
"Kami juga jujur saja masih mempertanyakan sampai hari ini motif dari dukcapil untuk tiba-tiba enggak ada hujan enggak ada angin menyodorkan angka 31 juta itu, ya wajar karena kami menginginkan ini adalah pemilu yang jurdil dan bermartabat," kata Priyo.
(mdk/bal)