Debat Pilgub Jabar: Acep Adang Pamer Pengalaman Benahi Sistem Pemerintah, Gita KDI Soroti Kekerasan pada Perempuan
Debat Pilgub Jabar berlangsung Senin (11/11) malam, di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Acep Adang membawa misi membenahi sistem birokrasi pemerintahan. Selain itu, Acep meyakini rencana program yang diusung bisa diterapkan.
Hal itu disampaikan Acep usai menjalani debat kandidat perdana di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11) malam.
- Debat Perdana Pilkada Jabar, Jeje-Ronald Datang Awal, Dedi-Erwan Terakhir
- Gerak-gerik Artis Ali Syakieb Saat Debat Pilkada Kabupaten Bandung jadi Sorotan
- Debat Pilkada Jakarta Mirip Pilpres 2024
- Debat Pilkada Jakarta: Ridwan Kamil Andalkan Pengalaman Pimpin Bandung dan Jabar, Pramono Modal Jadi Seskab Jokowi
Politisi PKB ini mengaku menikmati suasana debat yang riuh dengan kehadiran pendukung namun tetap dibalut dengan suasana gembira.
"Saya sangat menikmati suasana debat pada hari ini. Karena suasana kekeluargaan ditimbulkan oleh empat pasangan (calon gubernur)," kata dia.
Menurut Acep, semua pasangan calon bisa memberikan argumen terhadap gagasan atau visi misi yang disiapkan jika memenangkan kontestasi polik.
Namun, dia meyakini bahwa program dialah yang paling relevan, meskipun ini adalah pengalaman perdana terjun dalam kontestasi Pilgub Jabar. Salah satu faktornya adalah pengalaman semasa menjadi anggota DPR RI bisa memberikan pandangan yang utuh dalam mengelola pemerintahan.
"Kami betul-betul menyampaikan hal-hal yang memang diperlukan untuk program 5 tahun ke depan baik yang menyangkut masalah pendidikan, kesehatan, daya beli masyarakat termasuk juga urusan-urusan yang terkait dengan masalah birokrasi keberlanjutan, jangan ada lagi korupsi kolusi nepotisme," ucap Acep.
"Kami akan membangun sebuah sistem tata kelola pemerintahan yang lebih baik itu yang ingin saya sampaikan. Kami kan berasal dari sebagai anggota DPR, sekarang masuk di dalam kancah pertarungan di bidang eksekutif," jelas dia.
Menjadi peserta Pilgub Jabar membuat dia dan Calon Wakil Gubenur, Gitalis Dwi Natarina lebih matang dari sisi kapasitas.
"Kami lebih matang lagi mempersiapkan diri sehingga apa yang disampaikan (program visi misi) ke depan itu betul-betul lebih terarah dan lebih sintematis," pungkasnya.
Diketahui, Acep Adang adalah Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar, sempat menjabat Anggota DPRD Jabar 2 periode, dan menjadi Anggota DPR RI di Komisi X. Sementara Gitalis Dwi Natarina, sebelum terjun di dunia politik praktis, dikenal sebagai penyanyi dangdut jebolan salah satu ajang pencarian bakat. Perempuan yang akrab disapa Gita KDI ini pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019.
Gita KDI Soroti Masalah Perempuan
Gitalis Dwi Natarina menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi peserta Pilgub Jabar. Hal itu membuat dirinya percaya diri bisa mewakili dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh perempuan.
Perempuan yang akrab disapa Gita ini merupakan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 pada Pilkada Jabar 2024, berpasangan dengan Acep Adang.
Gita mengaku puas bisa melewati debat kandidat perdana yang diselenggarakan di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11) malam. Semua visi misi dan gagasannya untuk berbagai sektor bisa tersampaikan dengan baik.
"Kami ingin memastikan masyarakat Jawa Barat harus bahagia. Saya sebagai perempuan, saya yang paling mengerti perempuan Insya Allah untuk kekerasan terhadap perempuan tidak boleh ada lagi, untuk anak-anak yang tidak sekolah, tidak boleh tidak sekolah lagi," kata dia.
"Untuk perempuan atau pemuda-pemuda yang selama ini mungkin galau atau cemas, insyaAllah kami akan memiliki berbagai solusi untuk generasi-generasi dari mulai generasi tua sampai di dalam kandungan," Gita melanjutkan.
Jargon bahagia akan ia dengungkan di sepanjang kontestasi politik berlangsung. Tujuannya, agar energi positif bisa terus menular dan berdampak pada elektoral di balik bilik suara.
"Seluruh masyarakat Jawa Barat harus bahagia lahir batin. Ketika bahagia berarti sudah sejahtera," kata Gita.
Di tempat yang sama, Acep menjanjikan capaian kinerja di sisi birokrasi bisa terukur, terpercaya dengan menggunakan digitalisasi, jika terpilih menjadi gubernur.
"Sehingga akan lebih mudah mengoreksi dan memeriksa permasalahan-permasalahan yang ada," tandas Gita.