Debat soal Hukum, Ganjar: Persoalan Masa Lalu Tidak Tuntas akan Terus Muncul & Buat Sensi
Anies bertanya sikap Ganjar perihal kasus Kanjuruhan dan KM 50.
Anies bertanya sikap Ganjar perihal kasus Kanjuruhan dan KM 50.
Debat soal Hukum, Ganjar: Persoalan Masa Lalu Tidak Tuntas akan Terus Muncul & Buat Sensi
Tiga kandidat calon presiden melakukan debat perdana pada hari ini, Selasa (12/12).
Debat khusus capres ini mengambil tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, penanganan disinformasi dan kerukunan warga.
Dalam sesi tanya jawab, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mempertanyakan sikap capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyikapi kasus Tragedi Kanjuruhan dan penyerangan di KM 50 yang menurutnya belum mencerminkan keadilan meski sudah diselesaikan di pengadilan.
"Saat ini kita masih banyak saksikan banyak pertanyaan-pertanyaan, bahkan keluarga korban. Saya posisinya ini harus dituntaskan, harus ada keadilan bukan cuma legalnya. Saya ingin tanya posisi Pak Ganjar dalam peristiwa ini."
Kata Anies di Gedung KPU.
@merdeka.com
Ganjar mengakui peristiwa ini memang menjadi dua isu yang begitu banyak diperbincangkan.
Terkait peristiwa Kanjuruhan, Ganjar menyebut bahwa pencari fakta sudah ditemukan, termasuk bisa melindugi korban, dan bereskan dari sisi keadilan korban. Hal yang sama juga dilakukan untuk peristiwa KM50.
"Ketika kita bisa bereskan semuanya, kita naik dalam satu tahap. Apakah kemudian proses legal dan mencari keputusan adil yang bisa dilakukan. Saya jawab bisa," jawab Ganjar.
Caranya, kata Ganjar, pemerintah harus berani dan tidak lagi menyandera persoalan-persoalan masa lalu sehingga berlarut-larut. Bila dibiarkan berlarut-larut, maka akan tak pernah tuntas malah berujung sensitif.
"Sehingga, apa yang terjadi ketika muncul terus menurus, akan menjadi sensi, sensitif terus karena tidak ada keputusan. Maka cara-cara ini mesti dihentikan dan kita musti berani tegas," kata Ganjar.
"Sehingga, apa yang terjadi ketika muncul terus menurus, akan menjadi sensi, sensitif terus karena tidak ada keputusan. Maka cara-cara ini mesti dihentikan dan kita musti berani tegas," kata Ganjar.