Deddy Mizwar tak masalah diduetkan dengan Ketua DPD Gerindra Jabar
"Andai kata Allah memudahkan ya tinggal jalan, kalau enggak ya sudah enggak apa-apa. Saya kan gampang orangnya, diberikan karunia yang luar biasa oleh Allah, enggak semua orang diberikan Allah seperti saya. Kalau enam bulan saya ingin jadi Presiden bisa, saya tinggal bikin film jadi Presiden," pungkasnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar digadang-gadang bakal maju dalam pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. Menanggapi itu, Demiz begitu ia disapa akrab, mengaku tak masalah diduetkan dengan siapapun termasuk dengan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi.
"Enggak apa-apa diduetkan dengan siapa saja, yang penting suaranya kompak. Ada yang pasti enggak sekarang?, belum ada yang pasti kan. Mungkin juga tidak diduetkan dengan siapapun, dinamika politik sangat tinggi," katanya usai Diskusi Kebudayaan se-Jawa Barat di Depok, Kamis (25/5).
Menurutnya yang terpenting adalah upaya komunikasi dan politik dengan beberapa partai terus dilakukan. Ditegaskan Pilgub DKI dengan Jabar berbeda karena di DKI ada Ahok.
"Menurut DPW PKS (Jabar 1), tapi kan semua keputusan ada di DPP, tunggu aja keputusan dari DPP. Kalau diberi kesempatan ya harus siap, jangankan menjadi calon gubernur, calon mati saja sudah siap," paparnya.
Meski belum tahu apakah Gerindra dan PKS akan berkoalisi di Pilgub Jabar, namun Demiz berharap mereka dapat berkoalisi, untuk mengulangi sejarah dan kesuksesan di Pilgub DKI.
"Sudah (komunikasi dengan Gerindra). Tugas seorang calon adalah mensosialisasikan program-program kepada masyarakat lebih luas. Yang menentukan masyarakat bukan kami," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dirinya juga telah bertemu dan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Termasuk dengan sejumlah nama lain seperti Ridwan. "Semuanya kan masih cair, nyamannya dengan manusia," ungkapnya.
Dia mengaku lebih 40 tahun melakukan sosialisasi lewat dunia peran yang dilakoni. Hal itu dianggap sebagai nilai lebih yang dimilikinya.
"Andai kata Allah memudahkan ya tinggal jalan, kalau enggak ya sudah enggak apa-apa. Saya kan gampang orangnya, diberikan karunia yang luar biasa oleh Allah, enggak semua orang diberikan Allah seperti saya. Kalau enam bulan saya ingin jadi Presiden bisa, saya tinggal bikin film jadi Presiden," pungkasnya.
Baca juga:
Ini cara Mantan Dankorps Marinir rencanakan pembangunan di Jabar
Maju Pilgub Jabar, mantan Komandan Korps Marinir mulai dekati parpol
Bakal Cagub: Persaingan di Jabar antara muslim abangan & fundamental
Disebut terbaik, Bupati Tasikmalaya diusung PPP di Pilgub Jabar
Daftar penjaringan Cagub Jabar PDIP baru diikuti bupati Tasikmalaya
Bupati Tasikmalaya daftar penjaringan Cagub Jabar dari PDIP
PPP siapkan Bupati Tasikmalaya buat ikut Pilgub Jawa Barat 2018
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.