Demokrat Akui Kalah di Sumbar, Tangsel dan Medan
"Konsekuensi dari sebuah kontestasi tentunya ada yang menang dan ada yang kalah," kata Kamhar.
Partai Demokrat mengakui kekalahan di tiga Pilkada yakni Sumatera Barat, Tangerang Selatan dan Medan. Dalam hasil quick count atau hitung cepat, jagoan Demokrat kalah di tiga lokasi tersebut.
Sekretaris Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani percaya hasil hitung cepat tidak akan jauh berbeda dengan hasil quick count.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
"Kami tentunya dapat menerima hasil QC yang ada termasuk Pilkada Tangsel, Kota Medan dan Pilgub Sumbar. Kami bisa menerima dan berlapang dada," ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis (10/12).
Kamhar mengatakan, dalam kontestasi politik tentu ada dinamika dan volatilitas yang tinggi. Daerah yang diperkirakan menang, hasilnya belum sesuai harapan. Sebaliknya, daerah yang tidak terlalu diunggulkan, hasilnya ternyata menggembirakan. Serta, ada yang dari awal tidak sesuai harapan.
"Konsekuensi dari sebuah kontestasi tentunya ada yang menang dan ada yang kalah," kata Kamhar.
"Sometimes we win, sometimes we learn. Menang tidak terbang, kalah tidak patah," kata Kamhar mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Politisi Ksatria
Partai Demokrat menyakini Siti Azizah di Tangsel, Akhyar di Medan, dan Mulyadi di Sumbar menerima hasil Pilkada yang telah mereka hadapi.
"Kami meyakini Ibu Azizah, Pak Ahyar Nasution dan Pak Mulyadi adalah politisi-politisi yang berjiwa kesatria yang akan berjiwa besar dan berlapang dada serta menjadikan ini sebagai pembelajaran," kata Kamhar.
Sebelumnya, dalam Pilkada Kota Medan, pasangan Akhyar-Salman kalah dari pasangan calon Bobby-Aulia dalam hasil hitung cepat.
Di Tangerang Selatan, jagoan Demokrat yang juga putri Wapres Ma'ruf Amin Siti Nur Azizah kalah dari pasangan Benyamin-Pilar Saga. Bahkan, suaranya kalah dari pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati.
Untuk Pilkada Sumbar, Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung Partai Demokrat kalah dari Mahyeldi-Audy Joinaldy yang merupakan jagoan PKS. Suara Mulyadi berada di urutan ketiga setelah pasangan Nasrul Abit-Indra Catri.
(mdk/rnd)