Demokrat: Pelaku Gerakan 'Kudeta' Partai Jualannya Pepesan Kosong
Mantan kader dan senior Partai Demokrat yang mendukung Kongres Luar Biasa (KLB), mengklaim telah mengantongi dukungan 380 DPC. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, klaim tersebut cuma pepesan kosong.
Mantan kader dan senior Partai Demokrat yang mendukung Kongres Luar Biasa (KLB), mengklaim telah mengantongi dukungan 380 DPC. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, klaim tersebut cuma pepesan kosong.
"Para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara paksa yang bekerja sama dengan oknum kekuasaan makin ke sini, makin kelihatan aslinya. Jualannya pepesan kosong. Buat klaim-klaim tidak berdasar," ujar Herzaky kepada wartawan, Rabu (3/3).
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Herzaky mengatakan, pemilik suara Partai Demokrat di tiap tingkatan telah berkomitmen mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum. Ia mengatakan, banyak pemilik suara sadar jika bergabung dengan gerakan kudeta akan membuat partai hancur.
"Mereka tahu, bergabung dengan segelintir pelaku GPK-PD yang didukung oknum kekuasaan, bukannya membuat Partai Demokrat semakin baik, melainkan malah membuat tren elektabilitas dan nama baik Partai Demokrat yang sedang meningkat pesat, bisa hancur," tuturnya.
Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, pelaku gerakan kudeta ini menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dukungan. Mulai dari menipu, fitnah, ancaman dan menyebar berita bohong.
"Sedangkan cara-cara yang digunakan para pelaku GPK-PD yang bekerja sama dengan oknum kekuasaan, menggunakan tipu daya, ancaman, menyebar berita bohong, fitnah, menjelek-jelekkan tanpa berdasar fakta, transaksional, dan klaim-klaim kosong. Perilaku yang sangat tidak berintegritas dan mencederai demokrasi Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan yang mendorong KLB, mengungkap KLB akan digelar pada pekan pertama atau kedua bulan Maret ini.
"Bulan maret. Mungkin Minggu pertama atau kedua. Tapi nanti H-3 kita akan beritahu dan ekspose," ujar Hencky kepada wartawan, Selasa (2/3).
Namun, mengenai tempat KLB Hencky masih merahasiakannya. Dia pastikan sudah final.
"Belum saya ekspose juga. Tapi itu barang jadi. Kesiapan kita sudah selesai," ucapnya.
KLB diklaim sudah mendapat dukungan 380 DPC atau 70-80 persen pemilik suara Partai Demokrat. Hencky membantah klaim DPP Partai Demokrat bahwa KLB ini ilegal.
"Kalau ilegal ya silakan bicara dari sisi hukum ya. Klo ilegal, kalian menetapkan AD/ART itu pun ilegal karena tidak diplenokan," tegasnya.
Baca juga:
Demokrat: Mungkin Mereka Mau Lakukan Pertemuan yang Diklaim KLB-KLBan
Demokrat Sebut Eks Kader yang Dukung KLB Tipu Pemilik Suara
Marzuki Alie Siap Maju Caketum Demokrat di KLB Jika Ada Dorongan
Tema KLB Demokrat kubu Darmizal: Menjemput Kembali Semua yang Tertinggal
Darmizal Ungkap Sumber Suara 380 DPC Demokrat yang Dukung KLB
Pendiri Demokrat Enggan Bocorkan 380 DPC Pendukung KLB: Nanti Dipecat Habis