Demokrat singgung BLBI, PDIP minta SBY jelaskan kasus Century
Partai Demokrat meradang saat media asing asal Hong Kong, Asian Sentinel, menyinggung kasus bailout Bank Century, dan mengaitkan dengan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Partai berlambang Mercy itu pun langsung menyinggung kaitan dengan kasus BLBI.
Partai Demokrat meradang saat media asing asal Hong Kong, Asian Sentinel, menyinggung kasus bailout Bank Century, dan mengaitkan dengan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Partai berlambang Mercy itu pun langsung menyinggung kaitan dengan kasus BLBI.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, justru balik menyindir, jikalau memang tidak ada masalah, seharusnya berani untuk menyampaikan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
"Kalau sebenarnya enggak ada masalah di masa lalu, enggak usah khawatir. Kita lihat kan ternyata kasus Bank Century, skandal yang sangat besar, sampai terjadi angket. Sehingga, ketika hal itu diungkap publik, harus diberikan penjelasan secara transparan, Pak SBY berikan penjelasan," ucap Hasto di Posko Cemara, Senin (17/9).
Dia menuturkan, banyak orang mempersalahkan, karena komitmen Partai Demokrat yang menyatakan tidak pada korupsi.
"Ketika kemudian menjadi masif oleh elite-elite partainya, itu kan menyebabkan gugatan publik. Sehingga lebih baik Pak SBY memberikan penjelasan langsung. Tapi kalau beliau merasa tak ada persoalan, ya kenapa harus begitu reaktif dan menyalahkan yang lalu-lalu," jelas Hasto.
Soal kasus BLBI yang disinggung lagi oleh Demokrat, dia justru menanyakan balik apa yang sudah dilakukan SBY saat menjabat sebagai Presiden selama 10 tahun lalu.
"Jadi kalau Pak SBY mempertanyakan BLBI, ya apa yang Pak SBY lakukan selama 10 tahun terakhir semasa beliau berkuasa? Kenapa justru banyak muncul kasus korupsi termasuk di Hambalang. Kemudian masalah DPT yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan dengan baik," ungkap Hasto.
Dia meminta harusnya SBY melakukan otokritik terhadap kepemimpinannya selama 10 tahun. Masalahnya, di era SBY tak ada persoalan BLBI.
"Dan Pak SBY juga bagian dari pemerintahan loh (di era Megawati jadi Presiden). Karena keputusan-keputusan dalam menjabarkan ketetapan MPR itu diambil di rapat kabinet dan pak SBY menjadi bagian dari pemerintahan Bu Mega. Sehingga tidak fair, apalagi kemudian Pak SBY menjadi presiden 10 tahun," katanya.
Sebelumnya, melalui akun Twitternya 15 September 2018 lalu dan telah dibenarkan, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mencuit soal kasus Bank Century yang disinggung ke BLBI. Bahkan dia memasukkan perkataan SBY.
"Tangkap dan penjarakan saya jika fitnah itu benar," ujar SBY.
"Tuduhan Asian Sentinel kepada SBY hanya mengedepankan halusinasi sebagai bukti-bukti tulisan. Menghubungkan sebuah fakta yang tidak berhubungan dengan SBY. Sementara itu publik lupa nama Megawati disebut di persidangan BLBI," cuit Ferdinand.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com