Demokrat soal foto Samad dengan anak TNI: Tak perlu justifikasi
Jika memang pimpinan KPK terlibat politik aktif, sebaiknya hal itu dilaporkan secara hukum, bukan diumbar ke publik.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto tak mau berkomentar banyak soal beredarnya foto pimpinan KPK Abraham Samad (AS) bersama putra salah satu petinggi TNI berinisial RNH. Agus mengimbau agar semua pihak tidak menghakimi secara sepihak dan harus dibuktikan melalui prosedur-prosedur yang berlaku.
"Kita tidak perlu justifikasi (soal pertemuan Abraham Samad). Kita ini semuanya sedang berproses seluruhnya. Apa saja proses yang mana saja kita perhatikan dan menghargai proses yang ada," kata Agus gedung DPR, Senin (2/2).
Menurut Agus, saat ini yang terpenting adalah masyarakat memberi dukungan terhadap KPK dan Polri agar polemik tersebut tidak berkepanjangan. "Kita harus hargai seluruh institusi, ada KPK dan Polri, dua-duanya sangat penting, harus diberi dukungan prima agar ini betul-betul bekerja maksimum untuk rakyat," jelasnya.
Wakil ketua DPR ini mengimbau, jika memang pimpinan KPK terlibat politik aktif, sebaiknya hal itu dilaporkan secara hukum, bukan diumbar ke publik.
"Negara kita negara hukum, hukum biar berjalan. Nanti kita melihat mengoreksi dan menyampaikan hasilnya kepada media," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua bantuan hukum dan advokasi pusat DPP PDIP Arteria Dahlan menunjukkan salah foto rahasia pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Mereka terus berusaha memberikan bukti jika Samad bermain politik saat Pilpres 2014 lalu.
Menurut Arteria, pertemuan dengan seseorang yang merupakan anak petinggi TNI itu adalah bagian dari enam pertemuan yang diungkapkan oleh Plt Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Dalam foto itu, Abraham berdiri bersama seorang yang berinisial RNH di sebuah lokasi di Senayan.
"Putra petinggi TNI, inisial RNH Pertemuan ke empat, di bilangan Senayan," katanya dalam diskusi di Bakoel Coffe, Cikini Jakarta, Minggu (1/2).
Baca juga:
KPK diminta proaktif soal foto Samad dengan putra petinggi TNI
PDIP sebut Samad rajin bermanuver untuk jadi cawapres Jokowi
PDIP tunjukkan foto baru pertemuan rahasia Abraham Samad
Kasus Samad, Kabareskrim segera periksa Tjahjo Kumolo dan Hasto
Kabareskrim soal kasus Samad: Saya tak intervensi cuma mengawasi
Samad kian terjepit tudingan bermain politik
Sambangi KPK, cewek-cewek cantik dan seksi demo Abraham Samad
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa saja kasus besar yang diungkap Abraham Samad saat jadi Ketua KPK? Di antaranya Wisma Atlet, kasus Hambalang, gratifikasi impor daging sapi, gratifikasi SKK Migas dan kasus pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak.
-
Kapan Ahmad Sahroni menjabat sebagai Bendahara Umum DPP NasDem? Sementara untuk di internal partai Nasdem, Sahroni dipercaya menjabat sebagai Bendahara Umum DPP NasDem sejak 2019 hingga saat ini.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.