Demokrat Ungkap Manuver Moeldoko di Balik Isu Kudeta Partai
Ia mengungkap Moeldoko sempat menjanjikan akan membagikan uang jika terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Partai Demokrat menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyebut Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPKPD) merupakan permasalahan internal partai.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya membeberkan adanya manuver yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang turut aktif dalam GPKPD.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
"Dalam kasus GPKPD tidak mungkin segelintir kader dan eks kader Demokrat tersebut berani dan sangat yakin gerakannya jika tidak ada keterlibatan orang kuat dan dukungan dana yang besar untuk melakukan gerakan itu," kata Riefky dalam keterangannya, Jumat (5/2).
Ia mengungkap Moeldoko sempat menjanjikan akan membagikan uang jika terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Di samping mendengar langsung apa yang dijanjikan dan akan dilakukan oleh saudara Moeldoko jika kelak menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menurut kesaksian sejumlah kader yang merasa dijebak juga telah dibagikan dana awal sekitar 25 persen," tuturnya.
"Sedangkan sisanya akan diberikan jika KLB selesai dilaksanakan dan saudara Moeldoko telah menjadi pemimpin baru," sambungnya.
Temuan fakta tersebut dinilai Riefky merupakan bukti upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat dari pihak luar terlebih berasal dari lingkar Istana.
"Semua ini membuktikan bahwa upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh pihak luar itu nyata dan serius. Karena uang sudah mulai digelontorkan dan saudaramu Moeldoko sudah aktif melakukan pertemuan-pertemuan serta telah berbicara secara langsung dengan sejumlah kader Demokrat baik pusat maupun daerah," tegasnya.
"Gerakan dan tindakan seperti ini yang saudara moeldoko juga aktif dan improve secara langsung. Bagaimana mungkin hanya dianggap sebagai permasalahan internal Partai Demokrat semata," katanya.
Moeldoko mengingatkan partai Demokrat agar tidak menuduh dirinya akan mengkudeta untuk maju jadi calon Presiden 2024. Dia pun sudah mengingatkan agar tidak mencatut nama orang lain dalam masalah partai.
"Jangan lagi nembak kanan-kiri main pukul orang ditembak, ya pak Yasonna Laoly kena lah siapa lagi tuh? PKB ditembak lah. NasDem ditembak katanya, wong apa urusannya? Itu ketawa semua itu. Apa ya urusannya?" kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (3/2).
"Tapi juga marah, jadi saya ingatkan hati-hati jangan memfitnah orang. Hati-hati saya sudah ingatkan," tambah Moeldoko.
Tidak hanya itu, Moeldoko meminta agar Demokrat tidak membangun isu kudeta untuk menarik simpatik orang. Dia mengakui hingga saat ini belum berencana untuk bertemu Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ataupun Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya enggak ngerti ya menurut saya sih enggak ada apa-apa. Bagi saya sih enggak ada apa-apa," ungkap Moeldoko.
(mdk/rhm)