Di Kongres Demokrat 2015, SBY dituding bakal tiru cara Ical
"SBY ingin menjadi Ketum lagi dengan konsolidasi seluruh daerah dan minta dukungan tertulis."
Partai Demokrat bakal menggelar kongres untuk memilih ketua umum partai pada awal tahun 2015. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut-sebut bakal kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Padahal, SBY berjanji tidak lagi menjadi ketua umum Partai Demokrat setelah Pilpres 2014 selesai. Selain itu, SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat hanya sebatas menyelamatkan partai pasca ditetapkannya Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh KPK.
Sumber merdeka.com menyebutkan, SBY tetap ingin maju sebagai calon ketua umum Partai Demokrat pada kongres awal tahun 2015. Bahkan, menurut elite Partai Demokrat ini, SBY telah menyiapkan sejumlah strategi agar pemilihan ketua umum berjalan aklamasi seperti halnya yang dilakukan Partai Golkar dalam Munas IX Bali yang menetapkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum.
"SBY ingin menjadi Ketum lagi dengan konsolidasi seluruh daerah dan minta dukungan tertulis," kata sumber merdeka.com, Jakarta, Kamis (11/12).
Menurut dia, cara SBY mendesain kongres berjalan secara aklamasi tidak jauh berbeda dengan ketua umum Partai Golkar versi Munas IX Bali, Aburizal Bakrie. SBY menggunakan sisa-sisa pengaruhnya untuk memaksa DPD DPC Partai Demokrat seluruh Indonesia untuk membuat pernyataan tertulis.
Selain itu, siang nanti DPP Partai Demokrat akan menggelar rapat dan dikabarkan akan dipimpin langsung oleh SBY. Kongres Partai Demokrat 2015 sebagai forum pemilihan ketua umum menjadi salah satu agenda penting dalam rapat nanti.
Sementara itu, salah satu pendiri Partai Demokrat Ahmad Mubarok tidak percaya dengan tudingan tersebut. Dia menilai, SBY bukan orang yang seperti dituduhkan itu.
"Pak SBY enggak punya karakter begitu," kata Mubarok dihubungi terpisah.
Menurut dia, itu hanya anggapan orang saja yang menyebut SBY paksa DPD dan DPC mendukungnya di kongres. Dia menilai SBY orang yang negarawan.
"Ini kan orang yang ngomong, Pak SBY enggak mungking seperti itu," terang dia.