Diprediksi Tak Lolos ke DPR, Sahroni Yakin Jakarta III Sumbang Kursi Untuk NasDem
Partai NasDem optimis mampu membalikkan hasil survei Charta Politika yang memprediksi tak ada satu kursi di DPR dari dapil DKI Jakarta III.
Partai NasDem optimis mampu membalikkan hasil survei Charta Politika yang memprediksi tak ada satu kursi di DPR dari dapil DKI Jakarta III. Anggota Fraksi NasDem DPR Ahmad Sahroni mengatakan Pileg 2014 sejumlah riset bahkan tidak memunculkan nama calon legislator (caleg) NasDem untuk DPR.
Namun, menurutnya, kemudian hasil Pileg berkata lain. NasDem meloloskan satu kursi dari Jakarta yang diwakili oleh dirinya.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
-
Siapa yang ditugaskan oleh Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem telah menugaskan istri mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Julie Sutrisno Laiskodat untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2024-2029.
-
Apa yang ditugaskan oleh Partai Nasdem kepada Julie Laiskodat? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem telah menugaskan istri mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Julie Sutrisno Laiskodat untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2024-2029.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
"Dulu (Pileg 2014) nama Ahmad Sahroni tidak ada dalam survei tapi menghasilkan satu kursi. Sekarang ada namanya (dalam survei), satu kursi pasti dijamin dapat. Enggak ada namanya dapat satu kursi, gimana ada namanya?," kata Sahroni melalui siaran persnya, Selasa (12/2).
Dia mengungkapkan strategi untuk menarik pemilih dari dapil Jakarta III. Salah satunya dengan turun langsung ke masyarakat. Merujuk data dari Ahmad Sahrorni Center (ASC), dia telah melakukan 129 kunjungan ke masyarakat dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR/MPR terhitung sejak Oktober 2014.
Kunjungan itu dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti reses, kunjungan kerja daerah pemilihan dan sosialisasi 4 pilar.
Sebagai contoh, Sahroni mengaku tak pernah melewatkan enam kali kunjungan daerah pemilihan (kundapil) setiap tahunnya yang diatur oleh UU No 17 Tahun 2014 Tentang, MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta Peraturan DPR RI No 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib.
Sahroni mengklaim juga tak membatasi pertemuan dengan masyarakat hanya dengan 100 orang seperti diatur dalam perundangan. Masyarakat yang diberikan undangan bertatap muka dengannya kerap berjumlah 500 hingga 1000 orang.
"Semangat kerja, maju terus, pantang mundur," ujarnya.
Survei Charta Politika yang menempat Sahroni menjadi salah satu caleg dengan popularitas dan elektabilitas yang cukup tinggi di Dapil DKI III. Survei tersebut menempatkan Sahroni dengan tingkat elektabilitas 4,0 persen, bersaing ketat dengan nama-nama lain seperti Charles Honoris (PDIP), Lulung Lunggana (PAN), Yusril Ihza Mehndra (PBB) dan Adang Dardjatun (PKS).
Anggota Komisi III DPR ini mengimbau agar warga Dapil DKI Jakarta III cermat memilih caleg yang mau turun mendengar aspirasi warga. Sekaligus mencarikan solusi atas persoalan tersebut.
"Pilihlah caleg yang tidak pernah absen di masa reses, mendengar dan mencari solusi pada persoalan masyarakat," tandas Sahroni.
Diketahui, Charta Politika merilis hasil survei para calon anggota legislatif (caleg) yang berpotensi lolos ke DPR RI di Pemilu 2019. Direktur Riset Charta Politika Muslimin memaparkan hasil survei dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 1, 2 dan 3.
Di Dapil DKI 3, nama politisi PDI Perjuangan Charles Honoris bertengger di peringkat atas dengan perolehan angka 8,6 persen. Charles dibayangi oleh politisi PAN Abraham Lunggana alias Haji Lulung dengan angka 8,0 persen. Di bawahnya ada politisi PBB Yusril Ihza Mahendra yang meraih 7,5 persen.
Survei Charta Politika dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan sampel 800 responden melalui wawancara tatap muka. Survei dilaksanakan pada tanggal 18 Januari hingga 25 Januari 2019. Margin of Error dari survei di tiap tiap daerah pemilihan +/- 3,46% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Baca juga:
Kasus Dhani Hingga Slamet Ma'arif, NasDem Bela Jokowi dari Tuduhan Kriminalisasi
Sekolah Kader, Investasi Politik NasDem Ciptakan Calon Pemimpin Masa Depan
Kader NasDem Jadi Bupati, Surya Paloh Janji Bantu Bangun Sampang
Gus Choi NasDem Nilai Golput Tanda Orang Sombong
Surya Paloh: Kemenangan NasDem Harus Paralel dengan Jokowi-Ma'ruf