Disindir puisi, PDIP disarankan main bola bawah ala Brasil
"Biarkan saja sebaiknya, atau bilang saja karya sastra itu baik."
Partai Gerindra terus melancarkan serangan lewat puisi yang menyindir Megawati Soekarnoputri maupun Joko Widodo. Kader PDIP membalas lewat puisi "Pemimpin Tanpa Kuda" dan "Rempong".
Dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing berpendapat, PDIP tidak akan diuntungkan jika melayani serangan puisi-puisi tersebut. Emrus mengibaratkan seperti halnya permainan sepak bola ala Brasil.
"Ibarat bola seperti Brasil mainkan bola atas jangan dilayani, main atas ditanggapi dengan main bawah," ujar Emrus di sela-sela acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Menurut Emrus, sebaiknya partai yang dinakhodai Megawati Soekarnoputri itu tidak melayani atau menanggapi puisi yang dibuat anak buah Prabowo itu.
"Biarkan saja sebaiknya, atau bilang saja karya sastra itu baik, PDIP jangan terpancing," tegas Emrus.
"Kalau puisi Fadli dilawan, kalah PDIP, Fadli itu jago menulis, jago puisi. Sastra itu jauh di atas politik, karya seni kan lebih tinggi," lanjutnya.
Lebih jauh, dia menegaskan, kedua partai yang adu puisi itu tidak akan mendapatkan apa-apa. Justru, simpati publik akan mendarat ke partai lain seperti Golkar dan lain-lainnya.
"Sama-sama enggak dapat apa-apa, mereka berebut. Partai lain akan memanen itu, bisa saja (Golkar) dan partai lain yang memanen," tandasnya.
Baca juga:
Diserang kanan kiri, PDIP tetap pede menang pemilu
'Puisi dan sajak Fadli Zon ibarat dakwah kebencian'
Megawati: PDIP tak punya media, wong ndak punya duit
Nanti malam, Jokowi sowan ke rumah Iwan Fals
Megawati curiga ada 'serangan fajar' untuk gembosi suara PDIP
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.