Ditanya kemungkinan duet Dedi-Anton di Pilgub Jabar, Hasto sebut semua opsi bisa saja
Menurutnya, mengusung pasangan calon dalam Pilkada, PDIP tidak hanya melihat aspek individu semata. Tapi melihat bagaimana kerjasama dengan parpol pengusung, bagaimana tugas kepemimpinannya untuk mengatasi masalah di daerahnya dan membangun masa depan yang lebih baik.
Kasak kusuk PDI Perjuangan jelang Pilgub Jabar 2018 mendatang memang tak terlihat dibandingkan partai lainnya. Padahal PDIP memiliki kursi terbanyak di Jabar yakni 20 kursi. Dengan jumlah itu, PDIP bahkan bisa mencalonkan jagoannya tanpa harus berkoalisi.
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mereka masih melakukan komunikasi politik dengan partai lain soal Pilub Jabar.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa PDIP Jabar sangat menginginkan Anies diusung untuk Pilkada Jabar? Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat. Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar,” dia melanjutkan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
"Prinsipnya PDIP memiliki kursi yang cukup sekiranya untuk mencalonkan diri ataupun bergandengan tangan dengan parpol lain. Hanya kami masih melakukan komunikasi politik," jelas Hasto di sela mengisi acara memperingati Hari Ibu di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusa, Jumat (22/12) .
Menurutnya, koalisi dengan parpol yang sama-sama mendukung pemerintah dan sama-sama pengusung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 menurutnya sangat baik. Hal itu dapat memperkuat konsolidasi pemerintahan Jokowi untuk menghadapi tahun-tahun menjelang Pemilu.
"Jadi kami membuka ruang komunikasi," ujarnya.
Mengenai rencana memasangkan Dedi Mulyadi dengan Anton Charliyan, Hasto enggan menanggapi lebih jauh. Tapi pasangan itu masuk dalam opsi calon pasangan yang akan diusung.
"Ya memang berbagai opsi-opsi bisa dilakukan, tetapi PDIP di dalam mencalonkan pasangan calon tidak hanya melihat aspek individu semata tapi bagaimana kerja sama dengan parpol pengusungnya," jelas dia tanpa mau menyinggung spesifik apakah duet itu benar didukung PDIP.
Menurutnya, mengusung pasangan calon dalam Pilkada, PDIP tidak hanya melihat aspek individu semata. Tapi melihat bagaimana kerjasama dengan parpol pengusung, bagaimana tugas kepemimpinannya untuk mengatasi masalah di daerahnya dan membangun masa depan yang lebih baik.
"Karena bagi kami Pilkada serentak itu perpaduan antara ketokohan dari para pasangan calon dengan pergerakan mesin politik partai. Karena kami kedepankan cara pemenangan dengan cara gotong royong itu," paparnya.
Pengumuman calon ini akan dilaksanakan awal Januari 2018.
"Prinsipnya PDIP akan terus mendorong kader dari internal partai. Tapi sekiranya masyarakat memang menghendaki lain, partai juga membuka diri hadirnya kepemimpinan di luar mesin partai," kata Hasto.
Baca juga:
Nusron usul gandeng Dedi Mulyadi jadi wakil, Emil jawab 'tidak sesederhana itu'
Dalih matangkan komunikasi dengan partai koalisi, Emil tak tahu kapan umumkan wakil
Janji Ridwan Kamil kumpulkan 3 parpol tuntaskan polemik cawagub
Golkar klaim bakal duet dengan PDIP usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Nusron usul Golkar balik usung Emil dengan syarat gandeng Dedi Mulyadi jadi cawagub
Golkar akhirnya usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Menjawab kabar Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan di Pilgub Jabar