Ditinggal koalisi zaman now, Demiz sempat berpikir mundur dari Pilgub Jabar
Namun, hal itu diurungkan setelah meresmikan jembatan sederhana di wilayah pinggiran Garut. Dengan jembatan itu, ribuan warga mengaku bahagia karena merasakan banyak manfaat karena mempermudah aksesibilitas.
Deddy Mizwar sempat memikirkan untuk tidak maju dalam Pilgub Jawa Barat. Alasannya karena dia ditinggal Gerindra, PKS dan PAN yang sebelumnya bersepakat berkoalisi mendukung dirinya.
Namun, hal itu diurungkan setelah meresmikan jembatan sederhana di wilayah pinggiran Garut. Dengan jembatan itu, ribuan warga mengaku bahagia karena merasakan banyak manfaat karena mempermudah aksesibilitas.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
Melihat reaksi itu, Demiz sapaan akrab Deddy Mizwar, merasa dirinya perlu untuk membantu warga lain. Pasalnya, Jabar perlu ribuan jembatan serupa di wilayah periperal (pinggiran).
"Setelah ditinggal, dalam kesendirian, saya akan mundur. Tapi, masyarakat Jabar masih butuh ribuan jembatan dan banyak hal yang bisa saya lakukan untuk memajukan Jabar," katanya dalam sambutannya saat deklarasi pasangan Pilgub Jabar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Taman Sari, Selasa (9/1).
"Dan jalan saya untuk maju di Pilgub Jabar mendapat jalan. Setelah ditinggal kereta dua kali, ada Dedi Mulyadi," lanjutnya.
Dia pun menegaskan, sudah siap menjalankan tugas jika terpilih sebagai pemimpin di Jabar bersama Dedi Mulyadi. Demiz menilai, Dedi Mulyadi merupakan sosok cerdas dan pekerja keras.
Dalam kesempatan itu, Demiz menyatakan, kesiapan berkompetisi dengan calon lain dengan cara yang santu, saling menghargai dan bermartabat.
"Pilgub Jabar ibu bukan sebagai ajang perebutan kekuasaan. Karena kekuasaan bukan tujuan. Tapi sarana mencapai tujuan untuk mengangkat derajat masyarakat, dan sarana ibadah kepada Allah," tegasnya.
"Mari jadikan ajang ini menyenangkan, menyatukan. Kedepankan sikap silih asih asah asuh. Dekatkan yang jauh, karibkan yang dekat. Jangan saling menghinakan," tambahnya.
Deddy Mizwar menyatakan, di Pilgub periode lalu, banyak calon yang berlatar belakang artis. Sehingga disebut sebagai perang bintang. Untuk tahun ini, ia menyebut sebagai perang Jenderal.
"Pilgub periode lalu ada saya, Rieke Diah Pitaloka dan Dede Yusuf. Sekarang ada pak Sudrajat, pak Anton Charliyan, TB Hasanudin dan saya juga ikutan, Jendral Nagabonar," pungkasnya.
Baca juga:
Momen haru Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul sungkem minta restu orangtua
Daftar Pilgub Jabar, Ridwan Kamil berjas dan Uu Ruzhanul pakai sarung
Demiz: Jabar perang jenderal, ada Jenderal Sudrajat, Anton & Jenderal Naga Bonar
SBY: AHY lahir di Dayeuhkolot, ari-arinya dikubur di Bumi Parahyangan
SBY, Ani Yudhoyono, AHY dan Ibas hadiri deklarasi Deddy-Dedi