Djarot blak-blakan soal debat, mau diusir, hingga Antasari Azhar
Djarot blak-blakkan soal debat, mau diusir, hingga Antasari Azhar. Calon Wakil Gubernur Pasangan Nomor 2 Djarot Saiful Hidayat bicara blak-blakkan soal berbagai isu panas seputar Pilkada DKI Jakarta. Mulai dari serangan pasangan lain, dukungan Antasari Azhar hingga Megawati Soekarnoputri. Ikuti wawancara lengkapnya.
Calon Wakil Gubernur Pasangan Nomor 2 Djarot Saiful Hidayat bicara blak-blakan soal berbagai isu panas seputar Pilkada DKI Jakarta. Mulai dari serangan pasangan lain, dukungan Antasari Azhar hingga Megawati Soekarnoputri.
Bagaimana soal debat kedua kemarin?
Saya sih biasa. Petahana itu selalu diserang oleh pasangan calon 1 dan 3. Tapi saya juga yakin masyarakat bisa memilih mana yang rasional bisa diterapkan dan mana yang tidak rasional dengan program yang masih di awang-awang. Kalau jadi pun sulit diterapkan.
Saya harap di pilkada ini kita memberikan pelajaran politik yang baik. Setidaknya kita mencegah jangan menggunakan bermacam cara demi menang di Pilkada. Makanya kami berkomitmen, menyampaikan apa yang sudah dikerjakan. Kalau ada kekurangan, kelemahan itu wajar. Dan pencapaian itu, kita ada waktu untuk menuntaskan. Semakin diserang makin seneng saya asalkan rasional.
Soal dukungan Antasari?
Kalau mendukung ya jelas. Waktu hadir beliau datang kan juga mengamati dan menimbang. Dan saya yakin Antasari mendukung pasangan yang siap, sigap dan bisa bekerja. Karena banyak yang menyampaikan kata-kata indah, program di awang-awang. Boleh? Boleh. Tapi nanti masyarakat yang menilai apa bisa dikerjakan atau tidak. Contoh, kami belum mendapatkan penjelasan yang lengkap bagaimana menata kawasan di bantaran sungai dengan tanpa memindahkan. Kemudian dengan cara upgrading dengan menaikkan bangunan itu. Oleh sebab itu, marilah kita berpikir rasional. Kita kan udah jelas merelokasi mereka ke rusun dan diberikan subsidi. Kami nggak pernah menertibkan bantaran sungai tanpa ada rusun. Di rusun pun kehidupannya kita jamin.
Misalnya juga ada program mengembalikan teluk Jakarta seperti Sunda Kelapa supaya ada nyiur melambai, ada pantai di sana. Kita juga kesulitan. Kita juga susah misalnya disuruh mengembalikan kawasan Sawah Besar nanti ada sawah yang besar di situ atau Kebon Nanas yang banyak nanasnya. Perkembangan zaman yang buat seperti itu.
Kemudian, kalau kita mau normalisasi sungai. Kan sudah disampaikan oleh Pak Basuki, kita ini akan menerapkan PP no 38 tahun 2001 tentang sungai dan itu juga ada tanda tangan SBY juga. Ada di situ Pemda harus mengembalikan sungai melalui normalisasi sungai. Makanya dari dulu ada yang namanya program kali bersih. Kok sekarang, Agus mau mengembalikan lagi. Kita bisa lihat sekarang banjir di Jakarta berkurang banyak.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang Djarot katakan tentang keterlibatan keluarga Jokowi di politik? “Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” kata Djarot. Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Siapa yang Djarot kritik terkait keputusan Jokowi ? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
Untuk program menangani pengangguran di Jakarta dan lapangan kerja?
Kita sudah mengerjakan banyak. Satu melalui program padat karya. Program pembangunan di Jakarta ini mengacu pada program padat karya. Caranya dengan memberikan lapangan kerja untuk merekrut warga sekitar untuk jadi PHL misalnya, PPSU, itu jumlahnya 72 ribuan lho yang kita rekrut. Itu yang dari pemerintah.
Belum lagi memberikan modal usaha bersama-sama Bank DKI dengan cara kredit bunga sangat murah. Belum lagi kita menyediakan lokasi binaan untuk mereka yang berdagang kaki lima. Belum lagi menyiapkan pelatihan-pelatihan di rumah susun dan BLK-BLK. Jadi menurut saya yang rasional saja.
Kita juga ada program bagi untung untuk manfaatkan lahan terlantar. Modal dari kami semua keuntungannya 80 persen untuk mereka, 20 persen untuk pemprov dan nanti akan dikembalikan. Beri ruang anak muda untuk bikin program industri kreatif. Misal seperti di Waduk Melati. Akses seperti ini yang dibutuhkan untuk membuka lapangan kerja.
Persoalannya bagaimana kita mengendalikan arus urbanisasi karena sebagian besar pendatang, dan pendatang sebagian besar bergerak di sektor informal. Tentu saja kita nggak bisa sendiri. Harus terintegrasi pola pembangunan se-Jabodetabek dan nasional untuk bikin pemerataan di masing-masing wilayah.
Jakarta dulu zaman Bang Ali Sadikin, orang masuk Jakarta itu ada aturannya loh. Mereka masuk Jakarta boleh tapi mereka harus membayar uang jaminan di RT/RW dan kelurahan setempat. Diberikan kesempatan enam bulan tinggal. Kalau enam bulan dia tidak dapat pekerjaan maka dia harus kembali ke daerah asalnya dengan mengambil uang jaminannya itu.
Tapi sejak zamannya Pak Wiyoko kan sudah berubah, semua boleh masuk Jakarta, dan tidak ada tracknya sama sekali. Sekarang penduduk jakarta sudah 10,1 juta jiwa. Tahun 2012 baru 9 juta jiwa sekarang sudah sangat tinggi, itu malam hari, belom lagi siang hari 13,5 juta jiwa. Ini adalah beban Jakarta sebagai konsekuensi ibu kota negara. Sama seperti dia lampu petromax, gitu lampu terang laron dateng.
Kebijakan Bang Ali diterapkan lagi?
Kita akan kaji. Makanya kami setuju undang-undang 28 tahun 2.000 tentang kekhususan Jakarta dievaluasi termasuk untuk mengatasi organisasi di Jakarta itu akan kita evaluasi. Supaya apa, ini ibu kota negara kalau orang lihat Indonesia yang dilihat itu ibu kotanya. Makanya program kita di Jakarta ini butuh kebijakan yang cepat tepat dan butuh ketegasan.
Jauhkanlah dalam pilkada ini pencitraan dan bikin opini publik, opini yang menyesatkan
Sejak bapak cuti pelayanan berkurang, pungli ada lagi?
Kalau seperti itu coba tanyakan pada para birokrat kita baik itu eselon II atau eselon III atau eselon IV, yang menilai mereka. Makanya jangan main persepsi, ketakutan nggak mereka (sama Ahok-Djarot)? malah seneng kok sekarang. Dia seneng kenapa? Karena sekarang merasa betul-betul bisa bersih dan tidak takut masuk penjara kalau korupsi. Seneng dapat pendapatan yang halal makanya gajinya tinggi, TKD-nya tinggi. Mereka bangga dan bisa bekerja maksimal. Ini tentu saja harus berdasarkan kinerja mereka. Makanya kami lebih percaya survei kepuasan warga di banding survei-survei yang dilakukan lembaga-lembaga.
Kontrol kurang apa bagaimana soal pungli?
Kalau pungli, ya ketika blusukan dialog sama warga itu pungli relatif nggak ada. Saya tanya yang jujur masih nggak aparat kita minta uang? Bahkan mereka ngomong, kita beri uang. Saya bilang tidak usah beri uang, ucapkan terima kasih saja mereka sudah senang. Ini fakta. Mari bicara fakta, bukan tentang tadi gagasan ide-ide di awang-awang. Tapi it's oke lah bagus.
Saya denger sudah ada yang mulai ngomong macem-macem ya. Mau memulangkan Ahok-Djarot, yang bisa itu warga Jakarta bukan orang per orang. Katanya Pak Anies. Tapi dia kan bersaing sama Pak Agus juga. Pak Anies bersaing sama kami dan Pak Agus, Pak Agus juga bersaing dengan kami dan Pak Anies. Siapa pun yang menang boleh, karena siapa pun yang ikut dalam pilkada tujuannya ingin menang.
Rencana Anies tarik saham dki di perusahaan bir?
Itu ada aturannya dan itu di BLK sejak dulu ada, dibicarakan di DPRD, harus sepengetahuan DPRD. Ada mekanismenya, ada prosesnya. Perlu dievaluasi.
Bu Mega kapan turun kampanye?
Bu Mega InsyaAllah nanti pada kampanye Akbar akan hadir. Kampanye terbukanya tanggal 4 kemudian ada acara tanggal 4 apa itu konser 'Gue Dua'.
Pimpinan parpol pendukung lain?
Itu tanya ke tim kampanye. Kami belum ketemu Bu Mega. Kami belum sampaikan ide ini tapi berharap saat yang tepat Bu Mega terus Ketum partai pendukung, selama ini kan beliau belum turun langsung ya.
Baca juga:
Lihat penampilan Anies-Sandiaga saat debat, ini penilaian Prabowo
Polling Intrans pasca debat: Ahok-Djarot pertama, Agus-Sylvi ketiga
Usai debat, Gerindra makin pede Anies-Sandi masuk putaran kedua
Cerita Tina Talisa saat diminta jadi moderator debat kedua Pilgub
Antasari dukung Ahok, Hasto sebut ada tambahan pendekar keadilan
Ini penilaian Antasari soal debat kedua Pilgub DKI Jakarta 2017