Djarot sindir pengadang: Pilih nomor 2 kalau enggak rugi sampean
Djarot sindir pengadang: Pilih nomor 2 kalau enggak rugi sampean. Djarot membalas sindiran tersebut saat dia menyampaikan sambutan. Dalam kesempatan itu, mantan wali kota Blitar itu menyebutkan sejumlah perubahan yang digerakan Pemprov DKI.
Kejadian kurang mengenakan kembali dirasakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Sempat diadang beberapa kali saat melakukan blusukan, Djarot kembali diberi sambutan sinis oleh segelintir orang di Jelambar Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Tidak kehabisan akal, Djarot membalas sindiran tersebut saat dia menyampaikan sambutan. Dalam kesempatan itu, mantan wali kota Blitar itu menyebutkan sejumlah perubahan yang digerakkan Pemprov DKI.
"Kalau pilih nomor 2 Alhamdulillah, kalau enggak, rugi sampean. Karena Jakarta ini ibu kota dan kita sudah mulai membangun dalam 5 tahun dan kita akan meneruskan," ujar Djarot dalam sambutannya, Jumat (6/1).
Dia juga mengingatkan agar warga Jakarta tidak hanya sekedar mengkritik dan banyak menuntut. Melainkan juga bekerjasama dalam membangun kota Jakarta.
"Kita juga akan memberantas korupsi yang menggerogoti APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita sama sama ingin memiliki pemerintah yang bersih, jujur tetapi ingat warga juga bersih dan jujur," tuturnya.
"Kayak KJP (Kartu Jakarta Pintar) kalau mampu enggak usah mengurus KJP," tandasnya.
Sebelumnya, saat Djarot menyampaikan sambutan segelintir orang menyuarakan penolakan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tolak Ahok, tolak penista agama," ujar seorang pria yang sedang duduk di pos keamanan lingkungan (poskamling) dengan empat orang lainnya, Jumat (6/1).
"Bapak enggak usah berhenti di sini, jalan saja," sambung pria satunya lagi.
Kejadian itu sempat memancing suasana tegang antara warga pendukung Djarot dengan kelima orang tersebut. Beruntungnya, polisi yang mengamankan kegiatan Djarot saat itu segera melerai dan mengarahkan Djarot untuk terus berjalan ke titik perkumpulan.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
Warga Jelambar tolak Djarot: Hidup 1 hidup 3 yang 2 jalan aja
Djarot ke warga Jelambar: Kami menggusur untuk memanusiakan manusia
Ibu-ibu di Lenteng Agung ini nangis prihatin Ahok disidang
Video polisi amankan pengadang Ahok di Lenteng Agung
Tak terima, kakak pengadang sebut harusnya Ahok yang dibawa polisi