Djarot tegaskan maju Pilgub DKI hanya lewat jalur partai
Ahok mengaku lebih percaya kinerja mesin partai ketimbang relawan.
Sinyal rujuknya bakal calon petahana Basuki T Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat jelang pilgub DKI semakin kuat. Namun, Djarot menepis wacana dirinya bakal kembali bakal berpasangan dengan Ahok di Pilgub 2017. Dia menegaskan seandainya harus maju dalam Pilgub DKI, bukan jalur independen yang akan ditempuh melainkan melalui mesin partai.
"Yo tidak apa-apa (Ahok maju Independen) itu kan hak juga. Persoalannya kalo saya prinsipnya tetep jalur kepartaian," kata Djarot di Balai kota, Jakarta, Jumat (10/6).
Penyataan Djarot bukan tanpa alasan. Mantan wali kota Blitar ini beranggapan maju melalui jalur partai lebih terstruktur ketimbang mengandalkan kekuatan relawan. Djarot memperkirakan, untuk Pilpres dan Pileg 2019, semua kandidat harus maju melalui jalur partai, bukan dengan sekedar menggunakan jasa relawan.
"Inget loh ya. Untuk 2019, itu kan sudah enggak ada lagi relawan. Karena Pileg dan Pilpres bareng. Artinya relawan pasti akan gabung ke partai karena yang mengusulkan partai," tegasnya.
Dengan sikap Djarot untuk maju bersama partai, dia yakin bisa melawan siapapun termasuk Ahok. Apalagi, proses seleksi 27 bakal calon gubernur via penjaringan PDIP juga masih berjalan. Ditambah, 27 kandidat yang berjuang mendapatkan tiket DKI 1 dinilai cukup potensial.
"Siapapun (lawannya) kita siap, karena kita percaya sistem kita itu lewat jalur kepartaian. Sekarang kan belum ada bakal calon, yang ada baru mendeklarasikan diri, kalau dari Parpol kan nanti deklarasinya. Makanya mekanisme partai berjalan," pungkasnya.
Baca juga:
Ketua Umum Golkar setuju Ahok duet dengan Djarot di Pilgub DKI
Bantah jadi cawagub Sandiaga, Saefullah bilang 'nanti diketawain'
Djarot soal sinyal Golkar dukung Ahok: Biar saja
Ketum Golkar yakin Ahok maju lewat parpol di Pilgub DKI
Golkar umbar pujian ke Ahok, NasDem sebut 'Good idea'
Golkar bilang kekurangan Ahok cuma satu, etika bicaranya
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.