DPRD Tangsel bakal coret dana hibah yang naik drastis jelang pilkada
Dana hibah Tangsel melonjak dari Rp 29 miliar menjadi Rp 105 miliar.
DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempersiapkan langkah untuk menolak rencana Pemkot Tangsel yang akan menaikkan dana hibah jelang pelaksanaan pilkada akhir tahun ini.
Naiknya dana hibah yang drastis itu diduga akan dipergunakan incumbent Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie di Pilkada Tangsel.
"Kita berencana meneliti, mempelajari dan mencoret sejumlah dana hibah yang membengkak itu. Rencananya, Selasa (6/10) akan dibahas dalam paripurna," kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Shaleh Asnawi, Sabtu (3/10).
Saat ditanya, apakah sebelumnya tidak pernah sebesar ini angka dana hibah, menurut Shaleh, dirinya tidak tahu. "Dalam pembahasan sebelumnya juga sudah deadlock soal hibah, tetapi dalam artian deadlock masih mempelajari. Semua fraksi kecuali Golkar setuju dengan angka hibah," kata politikus Partai Hanura itu.
Sedangkan ketika disinggung apa saja yang sudah dicoret oleh DPRD dalam rencana perubahan APBD pada dana hibah tahun ini, dia mengatakan, belum sampai dicoret. "Kalau kata Ketua DPRD (dari Golar) tidak ada, tetapi saya bilang akan ada, kita semua sudah wacanakan itu kok," katanya.
Meningkatnya dana hibah secara drastis sebagai usulan Pemerintah Kota Tangsel pada Perubahan APBD Tangsel tahun 2015 ini, dari Rp. 29.568.000.000 menjadi Rp. 105.264.648.518,- atau naik sebanyak 256% dari anggaran semula dianggap tak wajar.
"Pemberian hibah tidak taat pada asas pengelolaan keuangan daerah, yaitu tidak transparan, berupa pencantuman nama penerima, alamat penerima dan besarannya," kata Suhendar yang juga Koordinator TRUTH Tangsel, Selasa (29/09).
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangsel M Ramlie mengatakan, sampai dengan saat ini DPRD masih solid mendukung apa yang telah direncanakan penggelontoran dana hibah. "Itu hanya suara di luar bahwa ada kepentingan untuk petahana soal dana hibah, wajar itu lah karena ini tahun politik," katanya.
Baca juga:
Pakai kaos Airin-Benyamin, Ketua DPRD Tangsel diperiksa BK
Meski diprotes, KPU Tangsel berencana umumkan DPT Tangsel besok
Wawan dipindah ke Serang, warga dibikin berang
Teka teki lonjakan drastis dana hibah Tangsel jelang Pilkada
Dana hibah Tangsel bengkak 256 persen di musim Pilkada
Ini jawaban Pemkot Tangsel terkait dana hibah naik drastis
-
Apa perbedaan utama antara Pemilu dan Pilkada? Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) memiliki perbedaan yang signifikan dalam aspek pemilihan pemimpin.
-
Apa perbedaan utama dari Pemilu dan Pilkada? Meskipun sama-sama proses demokratis untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat, terdapat perbedaan Pemilu dan Pilkada mendasar yang perlu diketahui masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada dilakukan untuk memilih calon kepala daerah oleh penduduk di daerah administratif setempat yang memenuhi persyaratan.