Duduk sebelah Maruarar Sirait, Waketum Gerindra bilang 'Tanda bersatu nih'
Awalnya, Ferry yang duduk di tengah, sempat menyampaikan pandangannya terkait Pemilu dan biaya politik. Usai berbicara, Maruarar yang telat datang, langsung duduk di samping Ferry.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menghadiri diskusi bertajuk 'Pemilu dan Biaya Politik yang digelar di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Jumat (20/4). Dalam acara tersebut, Ferry duduk di sebelah Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait.
Awalnya, Ferry yang duduk di tengah, sempat menyampaikan pandangannya terkait Pemilu dan biaya politik. Usai berbicara, Maruarar yang telat datang, langsung duduk di samping Ferry.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
Saat Ferry menyambut Maruarar, dia pun langsung mengatakan. "Tanda bersatu nih," kata Ferry.
Spontan hal ini membuat semua peserta diskusi yang hadir tertawa. Sedangkan Maruarar hanya tersenyum.
Sebelumnya diketahui, Ketua tim pemenangan Pilpres Partai Gerindra, Sandiaga Uno menemui Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy). Sandi datang sebagai utusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Semalam saya ditemui Sandi yang ditunjuk oleh Pak Prabowo sebagai ketua Tim Pemenangan Pemilu Presiden Partai Gerindra. Di antara pertemuan itu, karena dia Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita juga berbicara dengan DKI hubungan antara PPP dengan pemerintah provinsi, tetapi beliau juga menyampaikan bahwa mengkonfirmasi apa yang saya sampaikan bahwa Prabowo masih terus menanyakan kemungkinan adanya posisi calon wakil presiden itu. Betul dilanjutkan pertemuan antara Pak Luhut dan Pak Prabowo langsung, dan ternyata hasilnya menunggu," kata Rommy saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jakarta, Jumat (20/4).
Menurutnya, Sandiaga mencoba membicarakan kemungkinan kedua pemimpin ini bergabung. "Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," jelas Romi.
Rommy juga mengungkapkan, Sandiaga membeberkan 3 opsi Gerindra dalam Pilpres 2019. Peluang Prabowo bersama Jokowi pun menurutnya terbuka.
Menurut Rommy, ada salah satu opsi jika bergabung harus lengkap dengan fortopolio di bidang ekonomi. Atau kata lain, ada tawaran kursi menteri di sektor ekonomi.
"Kemudian yang ketiga, Sandi secara tegas menggambarkan. Opsinya masih terbuka. Bisa Prabowo maju sendiri. Bisa Prabowo menunjuk orang lain maju, dan juga bergabung dengan Pak Jokowi sebagai Wakil Presiden, dengan komposisi fortopolio utama di bidang ekonomi," tutur Rommy.
Dia pun menyebut jika kedua pasangan ini maju, maka tidak ada lagi lawan. Sehingga bisa terjadi aklamasi nasional.
"Enggak ada. Maka saya bilang. Kalau dua pemimpin ini bersatu maka akan ada aklamasi nasional," kata Rommy.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
SBY akan temui PKS, Gerindra yakin tak ganggu koalisi
NasDem sebut koalisi Prabowo rapuh jika partai pendukung ribut cawapres
Wasekjen Gerindra sebut prediksi Gatot lawan Jokowi di Pilpres 2019 tak relevan
Ini 3 alasan Jokowi bisa tumbang di 2019 versi PKS
Ditawari gabung dukung Prabowo, PPP anggap Sandiaga bercanda
Sekjen PPP akui 40 persen kader belum dukung Jokowi