Dukung di Munas, DPD Bali Nilai Airlangga Tokoh Muda Golkar yang Mumpuni
Dukung di Munas, DPD Bali Nilai Airlangga Tokoh Muda Golkar yang Mumpuni. Bahkan berkat tangan dingin Airlangga Hartarto pada Pileg 2019 lalu, Partai Golkar menduduki posisi kedua dalam perolehan suara.
DPD Golkar Provinsi Bali menyatakan dukungannya kepada Airlangga Hartarto sebagai ketua umum di Munas mendatang. Alasannya, Airlangga saat ini dianggap sebagai tokoh muda Golkar yang mumpuni.
"Bali sudah bulat dukung Pak Airlangga untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Kita semua di Bali sudah sepakat baik tingkat I ataupun tingkat II," kata Sekretaris DPD Golkar Provinsi Bali, Sugawa Kory didampingi segenap pengurus lainnya di Sekretariat DPD Golkar Provinsi Bali Jalan Surapati, Denpasar, Kamis (19/9).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Dia melanjutkan, kebulatan tekad jajaran DPD Golkar se-Bali memilih kembali Airlangga sudah melalui berbagai pertimbangan. "Rapat pleno sudah kami lakukan, bahkan kami juga sudah mengirimkan surat dukungan," tuturnya.
Sugawa menceritakan, Airlangga telah melalui proses dinamika yang terjadi di dalam tubuh Golkar, hingga akhirnya memimpin partai. Bahkan berkat tangan dingin Airlangga Hartarto pada Pileg 2019 lalu, Partai Golkar menduduki posisi kedua dalam perolehan suara.
"Astungkara, tangan dingin Pak Airlangga kita masih di posisi kedua Pileg 2019 lalu," imbuhnya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Sugawa Kory, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Dauh Wijana juga menyampaikan hal senada. Dikatakan Dauh, Partai Golkar sangat beruntung memiliki figur pemimpin seperti Airlangga Hartarto.
"Orangnya cool, menjunjung tinggi sportivitas, sangat membumi dan bisa dibilang tidak pernah cawe-cawe soal konflik yang ada," sebutnya.
Yang patut dibanggakan, menurut Dauh, sosok Airlangga di tengah turbulensi partai mampu bekerja dengan caranya sendiri dalam menjaga soliditas dan kondusifitas organisasi.
"Berangkat dari sanalah kami berpendapat untuk era ke depan sudah sepatutnya Pak Airlangga, kembali memimpin Golkar," katanya.
Terkait dengan Munas partai yang akan diadakan Desember 2019 mendatang, baik Sugawa Kory ataupun Dauh Wijana sepakat menunggu keputusan DPP Partai Golkar. Namun demikian keduanya tidak menolak jika kelak Bali dijadikan tempat perhelatan munas.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Plt Ketua DPD Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih, usai menggelar rapat Konsolidasi Organisasi, Kamis (8/8) lalu juga mendeklarasikan dukungan DPD Partai Golkar Provinsi Bali kepada Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024 di Hotel Movenpick Jimbaran.
Dalam Konsolidasi Organisasi dan Deklarasi yang dihadiri langsung Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi DPD dan jajaran pimpinan DPD Golkar se-Bali itu juga hadir Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono.
"Kita mempertimbangkan dari segi bobot, bibit dan bebet. Pak Airlangga memiliki semua kriteria untuk menjabat pimpinan tertinggi itu," jelas Anggota Komisi VI DPR RI yang terpilih lagi untuk keempat kalinya ini.
Demer menilai, Airlangga yang kini masih menjabat Ketum Partai Golkar ini memiliki latar belakangan akademis yang bagus, pernah menjabat Ketua Komisi VI dan VII di DPR RI. Bahkan figur yang dinilai sangat sederhana itu juga kini menduduki posisi sebagai Menteri Perindustrian.
Selain itu, Demer juga menyebut dari sisi nama, Airlangga itu sangat dekat dengan nama Bali. Dari sisi sejarah nama Airlangga itu melekat dengan Bali. "Melihat prestasi, kualitas dan figur Pak Airlangga maka DPD Golkar Bali sudah bulat memilih beliau untuk jadi Ketum Golkar," jelas Demer.
Baca juga:
Gelar Mubes, MKGR 'Perjuangan' Pilih Fahd Arafiq Jadi Ketua Umum
DPR Targetkan RUU Pesantren Kelar Sebelum Habis Masa Jabatan
Anggap Sukses di Pemilu, DPD Golkar Bengkulu Dukung Airlangga di Munas
Desakan Rapat Pleno Golkar Tak Perlu Berlebihan, Jika Waktunya Pasti akan Digelar
KPK Kembali Panggil Melchias Markus Mekeng
Banyak Didukung DPD I dan II, Airlangga Berpeluang Besar Kembali Pimpin Golkar