Dukung Jokowi-JK, Golkar kubu Agung ikhlas tak dapat kursi menteri
Mendukung pemerintah sudah menjadi kesepakatan bersama bagi kepengurusan Golkar versi Munas Ancol.
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono menyatakan Golkar telah keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Hal itu diungkapkannya sesaat setelah Menkum HAM Yasonna Laoly mengakui kepengurusannya.
Menurut Agung, keputusan itu adalah hasil dari Munas Ancol beberapa waktu lalu. Namun demikian, dia tak secara tegas menyatakan akan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-JK yakni KIH.
Meski begitu, gelagat yang ditunjukkan Agung setelah putusan Menkum HAM memberi sinyal kuat Golkar akan bergabung dengan KIH. Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agus Gumiwang mengatakan, pihaknya tak masalah tidak mendapatkan jabatan menteri jika bergabung pada koalisi pendukung Jokowi-JK.
Sebab, pihaknya tak mengajukan syarat apapun terhadap Presiden Joko Widodo maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Nggak masalah sama sekali, suatu keikhlasan mendukung pemerintah agar negara lebih baik," kata Agus di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Jumat (13/3).
Dia mengatakan, mendukung pemerintah sudah menjadi kesepakatan bersama bagi kepengurusan Golkar versi Munas Ancol, meski tak mendapatkan jabatan apapun. Sebab, pihaknya tak minta jabatan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla.
"Keputusan mendukung pemerintah sesuatu kesadaran tinggi Golkar membantu pembangunan," ujarnya.
Dia menegaskan, tak mempersoalkan jabatan menteri yang enggan diberikan oleh pemerintah, meski menjadi bagian partai politik pendukung KIH.
"Tidak ada syarat mengajukan kepada pemerintah termasuk dengan parpol pendukung tidak sama sekali meminta (jatah menteri)," tukasnya.
Baca juga:
Menkum HAM sarankan kubu Ical gabung, lawan Agung dkk di munas 2016
Gerindra: Wajar Prabowo nilai Golkar kubu Agung Laksono tidak sah
Kubu Agung sebut hak angket untuk Menkum HAM cuma gertak saja
'RI bukan negara parlementer, hak angket ke Menkum HAM tidak tepat'
Agung Laksono: Prabowo tak usah campuri Golkar
Agung Laksono pamer ke Wiranto, Munas Golkar yang sah di Ancol
Komjen Budi Waseso, Kabareskrim yang kerap bentuk tim khusus
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.