Dulu kritik, kini Anies contek program Rp 1 M per RW AHY
Anies menyatakan berniat mengadopsi program bantuan tunai untuk RT/RW yang menjadi andalan cagub DKI yang sudah keok, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bahkan Anies menyebut nominalnya bisa lebih tinggi dari yang digagas Agus Yudhoyono.
Masa kampanye Pilgub DKI putaran ke dua telah berlangsung. KPU DKI memutuskan masa kampanye Pilgub DKI dilaksanakan mulai 7 Maret 2017 hingga 15 April 2017.
Dua pasangan calon yang nasibnya akan ditentukan masyarakat di bilik suara pada 19 April mendatang pun kembali melancarkan strategi buat mendulang suara. Salah satunya adalah melalui pengenalan program yang akan dilakukan jika terpilih menjadi orang nomor satu di DKI.
Hal itu juga yang dilakukan cagub nomor urut 3, Anies Baswedan. Pasangan dari cawagub Sandiaga Salahuddin Uno itu menyatakan berniat mengadopsi program bantuan tunai untuk RT/RW yang menjadi andalan cagub DKI yang sudah keok, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bahkan Anies menyebut nominalnya bisa lebih tinggi dari yang digagas Agus Yudhoyono.
"Bahkan kita berencana lebih banyak lagi ya jumlahnya. Secara jumlah bervariasi tiap wilayah. Karena pesan program yang kita lakukan kita buat itu tiap RW punya nilai yang berbeda-beda bahkan bisa sampai Rp 3 Miliar" kata Anies saat berkampanye di Utan Kayu Utara, Jakarta Timur, Selasa (7/3) lalu.
Anies memiliki alasan mengadopsi program Agus Yudhoyono. Anies mengaku memiliki pandangan yang sama terkait pemberdayaan RW di ibu kota.
"Yang jelas semangat dari teman-teman di tim Pak Agus dan Bu Sylvi semangatnya kita teruskan, kita bawa. Nanti bagaimana kita merumuskan komunikasinya, nanti kita atur, tapi semangatnya adalah membuat RW punya sumber daya untuk berkegiatan," katanya.
Atas dasar itu Anies dan Sandiaga merasa perlu mengadopsi program tersebut. Sejauh ini program tersebut masih dalam proses pembahasan oleh tim. Termasuk untuk penghitungan komposisi nominal dana yang akan diberikan kepada RW di Jakarta.
"Jadi karena itu jangan sampai nanti RW yang besar, besar yang kecil, kecil. Tapi pesannya aspirasinya kami akan bawa. Aspirasi bahwa perhatian ke RW, perhatian ke level masyarakat paling bawah itu kita berikan," katanya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengklaim memiliki program serupa dengan yang digagas Agus Yudhoyono, namanya RW siaga. Program ini akan lebih efektif dengan dukungan pendanaan. Sehingga program yang dihasilkan lebih dari sekadar kesehatan, tapi juga untuk aspek yang lain.
"Mulai dari pendidikan, sampai pada soal keamanan dan keselamatan," katanya.
Pada masa kampanye Pilgub DKI putaran pertama lalu, Anies sempat mengritik program Rp 1 M per tahun untuk RT RW yang dimiliki AHY-Sylvi. Saat itu, Anies mengaku tak mau menjadi calon pemimpin yang mengumbar janji dengan iming-iming sejumlah uang kepada masyarakat.
"Itulah sebabnya kita akan membuat kegiatan bukan sekadar memberikan rupiah, itu sudah ada di APBD. Jadi Jakarta ini perlu lebih bukan sekadar gimik-gimik. Kegiatan nyata kalau ditanya kegiatannya apa," kata Anies di GOR Gelanggang Remaja Jakarta, Minggu (27/11) lalu.
Berbeda dengan dirinya yang hadir dengan bentuk kegiatan dan program yang kongkret. Bahkan jika perlu pihaknya akan menggelontorkan dana hingga Rp 3 miliar untuk kegiatan warga Jakarta.
"Kalau butuhnya Rp 2 miliar kita kasih, Rp 3 miliar ya 3 M. Apalagi 1 RW ada yang 8 RT ada yang 25 RT. Jadi bagaimana baginya kalau 8 dan 25? Apa itu jadi adil? Enggak adil," kata Anies.
Anies mengingatkan kepada peserta pilgub DKI untuk tidak menawarkan berbagai program yang menganggap masyarakat Jakarta tak mengerti data. Sebab RT RW yang justru mengetahui kondisi masyarakat yang ada.
"Karena itu jangan jualan seakan-akan rakyat Jakarta enggak ngerti data. Jangan anggap rakyat ini apalagi RT RW, mereka itu tahu kok. Kalau kami akan danai kegiatannya. Kami akan lakukan kegiatan di bidang, seni budaya olahraga," ujarnya.
Anies menilai uang digelontorkan kepada masyarakat harus sesuai dengan program akan dilakukan. Bukan hanya membagikan uang tanpa program.
"Uang yang dibutuhkan harus sesuai dengan programnya. Jangan sampai cuma sekadar bagi-bagi uang, menarik kelihatannya tapi sebenarnya apa yang akan dikerjakan belum jelas," kata Anies.
Lebih lanjut hal itu dilakukan lantaran dirinya tak mau menganggap warga Jakarta bisa dibeli dengan uang. Sebab harga diri seseorang tak patut dinilai dengan uang.
"Saya ingin menghormati warga Jakarta, saya ingin menghargai warga Jakarta bukan dengan rupiah. Saya tahu orang Jakarta tidak bisa dibeli dengan rupiah, mereka punya harga diri," katanya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Baca juga:
Pengalaman Anies sebagai Mendikbud diklaim bisa tarik hati warga DKI
Tak disokong konglomerat, Sandiaga akan hemat pengeluaran kampanye
Akhirnya Limbad bicara: Tak mungkin memilih selain Anies-Sandiaga
Temui Hary Tanoe, Anies-Sandi sebut visi misi Perindo dahsyat
Perindo mantap dukung Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017