Edhy Tertangkap Korupsi, Gerindra Ubah Formasi?
Seorang kader Gerindra mengatakan, struktur baru tadinya akan dikenalkan ke publik bulan ini. Namun karena ada kasus Edhy Prabowo, pengukuhan jadi tertunda.
Partai Gerindra syok mendengar salah satu kader terbaiknya, Edhy Prabowo ditangkap KPK. Edhy terjerat operasi tangkap tangan lembaga antirasuah karena diduga terima duit miliaran rupiah dari hasil suap ekspor benih lobster atau benur.
Dengan tangan diborgol, Kamis 26 November dini hari, Edhy Prabowo keluar dari dalam Gedung KPK. Menggunakan masker, menghadap ke tembok, Edhy dipertontonkan KPK sebagai tersangka kasus suap ekspor bayi lobster di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Edhy merupakan petinggi Partai Gerindra.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Bagaimana KPK menetapkan Eddy Hiariej sebagai tersangka? Hasilnya, Hakim menyatakan status 'tersangka' Eddy tidak sah karena tidak memenuhi dua alat bukti yang cukup berdasarkan pasal 184 ayat 1 KUHAP.
-
Mengapa Gerindra merasa SBY bisa membantu kemenangan Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. "Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama."
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
Penangkapan Edhy Prabowo membuat internal Gerindra gerah, tak sedikit yang kaget dan kecewa. Bahkan Prabowo marah besar. OTT KPK ini juga membuat agenda pengukuhan struktur lengkap DPP Gerindra periode 2020-2025 pasca kongres Agustus lalu jadi tertunda.
Seorang kader Gerindra mengatakan, struktur baru tadinya akan dikenalkan ke publik bulan ini. Namun karena ada kasus Edhy Prabowo, pengukuhan jadi tertunda.
Dalam lembaran surat DPP Gerindra yang diterima merdeka.com, sudah disiapkan struktur lengkap partai periode 2020-2025. Dalam surat yang diteken Menkum HAM Yasonna Laoly itu, tertulis lampiran keputusan menteri hukum dan HAM, nomor M.HH-19.AH.11.01 Tahun 2020. Tertanggal 17 September 2020.
Di surat itu, masih tercantum nama Edhy Prabowo sebagai wakil ketua dewan pembina dan wakil ketua umum Gerindra.
©2020 Merdeka.com/istimewa
Ketua Harian Gerindra, Ahmad Sufmi Dasco mengakui salinan pengurus Gerindra tersebut. Namun dia mengatakan, itu bukan yang didaftarkan ke Kemenkum HAM.
“Ini yang bukan dimasukkan ke kementerian kumham,” kata Dasco saat dihubungi merdeka.com, Kamis (10/12).
Dasco tak menjelaskan, apakah hal ini dikarenakan masih ada nama Edhy atau ada upaya Gerindra untuk mengganti struktur yang sudah diteken Menkum HAM itu.
Padahal pada September lalu, Dasco menyatakan bahwa pengurus baru telah final dan sudah disahkan di Kemenkum HAM.
Setelah ditangkap oleh KPK, Edhy Prabowo memang memutuskan untuk mundur dari kepengurusan partai. Tak hanya itu, Edhy juga langsung mundur dari Menteri KKP.
Dalam salinan kepengurusan baru itu, ada nama Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai anggota Dewan Pembina di urutan ke 66. Jubir Menhan Prabowo Subianto itu mengakui struktur tersebut. Menurut dia, pengenalan struktur sudah lama dilakukan.
Ini Formasi Lengkap Gerindra
Pada Kongres Luar Biasa Gerindra pada Agustus lalu, Prabowo Subianto kembali dikukuhkan sebagai ketua umum. Kemudian September 2020, Gerindra mengumumkan struktur kepengurusan partai. Namun tak semua diumumkan, hanya para petingginya saja.
Saat itu, Gerindra cuma memberitahukan jumlah susunan kepengurusan. Antara lain, Dewan Pembina yang berjumlah 89 orang, Dewan Penasihat berjumlah 48 orang, Dewan Pakar berjumlah 43 orang, dan Dewan Pimpinan Pusat berjumlah 292 orang.
Dasco membantah pengenalan kepengurusan partainya itu ditunda karena kasus Edhy. Menurut dia, dalam waktu dekat, seluruh pengurus Gerindra akan diperkenalkan ke publik.
“Kita belum ada rencana merilis, tetapi mungkin di akhir tahun kepengurusan baru kita kemungkinan akan dilaunching bertepatan dengan akhir tahun,” kata Dasco yang juga wakil Ketua DPR ini.
Soal siapa pengganti posisi Edhy Prabowo di dewan pembina dan wakil ketua umum, Dasco menolak komentar banyak. “Tanya sekjen,” katanya.
©2020 Merdeka.com/istimewa
Diketahui, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengungkap kekecewaan sang kakak pasca Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK. Bahkan, Edhy disebut pengkhianat oleh Prabowo.
Prabowo murka lantaran Edhy sudah diangkatnya sejak lama.
"Terus terang saja dia bilang ke saya dalam bahasa Inggris, saya kan dengan kakak saya sudah 66 tahun pakai Bahasa Inggris," ucapnya.
"Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu. I pick him up from the gutter. And this what he does to me. (Saya ambil dia dari selokan dan ini lah yang dia lakukan pada saya)," kata Hashim menirukan Prabowo.
Seperti diketahui, pasca ditangkap KPK, Edhy Prabowo juga telah menyampaikan permintaan maaf. Dia menyebut kasus ini kecelakaan.
"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy di gedung KPK, Kamis (26/11).
Berikut susunan lengkap kepengurusan Gerindra periode 2020-2025: