Elektabilitas di Bawah Prabowo dan Ganjar, Strategi Anies: Sampaikan Gagasan
Dalam survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga
Dalam survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga
Elektabilitas di Bawah Prabowo dan Ganjar, Strategi Anies: Sampaikan Gagasan
Bakal Calon Presiden yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memilih santai menanggapi elektabilitasnya yang masih di urutan ketiga, di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. "Jadi begini, sekarang yang penting kita sosialisasi terus, sampaikan yang jadi gagasan," kata Anies di kediamannya, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (1/8).
Menurut Anies, survei paling akurat adalah penghitungan suara di tanggal 14 Februari 2024 mendatang, atau saat Pemilu berlangsung. Maka itu, ia tidak ingin terlalu menanggapi hasil survei pra-Pilpres hari ini. "Kemudian mengenai survei, ya survei ada masa naik dan turun itu biasa. Nanti toh keputusan survei yang akurat itu sensus 14 Februari," kata Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.
Anies menganggap survei sebagai masukan saja. Dinamika naik turun elektabilitas dirasakan mengalir saja. Seperti pengumuman nama calon wakil presiden nanti.
"Jadi kami sebut itu sebagai sesuatu yang baik feedback kepada kita. Kita mengalir aja. Termasuk pada penentuan wakil pada wakil tepat akan diumumkan," jelasnya.
Sebelumnya, Elektabilitas Prabowo berada di posisi teratas versi lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Prabowo mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam simulasi tiga nama Capres survei terbaru IPI yang dirilis Minggu (23/7), Prabowo meraih elektabilitas 36,8 persen, Ganjar Pranowo 35,7 persen, Anies Baswedan 21,5 persen. Sedangkan tidak jawab 6,1 persen.
Responden diberi pertanyaan 'jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'
"Jadi sampai tiga nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5 persen selisih kurang lebih 14 persen dibanding Ganjar," ujar Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi.