Emosi Birokrasi Lambat, Menteri Maruarar Sirait Gebrak Meja Saat Rapat Kementerian PKP
Maruarar terlihat sempat beberapa kali menggebrak meja lantaran kesal dengan birokrasi kementeriannya yang dinilai lambat.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menjadi sorotan publik usai videonya saat menggebrak meja ketika rapat Kementerian PKP bersama birokrasi kementeriannya viral di media sosial.
Maruarar terlihat sempat beberapa kali menggebrak meja lantaran kesal dengan birokrasi kementeriannya yang dinilai lambat. Maruarar kesal lantaran surat yang diperuntukan Jaksa Agung terlambat dikirim.
- VIDEO: Menteri Maruarar Pimpin Rapat Bahas Anggaran BPKP "Hati-Hati Bicaranya Ya Pak"
- Gebrak Meja Menteri Maruarar Pimpin Rapat Depan Anak Buah, Penuh Emosi Geram Birokrasi Lelet
- VIDEO: Menteri Maruarar Gebrak Meja, Emosi Birokrasi Kementerian Lelet "Kalau Kerja yang Benar!"
- Kerap Miliki Emosi Tak Terkendali, Kenali Apa Itu Gangguan Ledakan Marah
Adapun surat yang dimaksud merupakan surat penting berisi soal tanah dan lahan sitaan milik para koruptor. Dia mengatakan Jaksa Agung ST Burhanuddin mengaku belum menerima surat yang dikirim ketika bertemu dengannya di Magelang, Jawa Tengah.
"Pak Jaksa Agung sama saya ngomong dia sudah cek tapi dia belum terima. Waktu saya ketemu dia di Magelang. Makanya saya minta semua kirim surat ke saya, ada tanda terima dan NIM-nya," Kata Maruarar Sirait dalam rapat Kementerian PKP, pada Selasa (29/10).
Maruarar mengaku malu terhadap Jaksa Agung atas keteledoran birokrasinya tersebut. Dia bahkan mengaku rela mengeluarkan uang pribadi dalam kepengurusan birokrasi kementeriannya jika memang diperlukan.
"Ngeri pak. Gini loh ya saya itu nggak keberatan ngeluarin duit pribadi untuk kepentingan bagaimana organisasi ini baik. Kalau bapak nggak bisa siapin sekretaris, ya udah dari sini saya biayain," katanya.
Dia juga mengaku siap membeli fasilitas kementerian jika menurut anggota birokrasinya kurang memadai menggunakan dana pribadinya agar kinerja birokrasinya bisa berjalan dengan baik.
"Kalau bapak ada kekurangan peralatan atau apa biar saya beli pakai uang pribadi saya nggak apa-apa. Negara ini sudah terlalu baik buat saya. Kalau kita hambatannya, kendalanya, fasilitas, nggak ada duit, pakai duit saya. Kan saya nggak korupsi," tegasnya.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin