Eva: SBY seperti presiden Demokrat, bukan presiden RI
Jelang setahun masa kepemimpinan berakhir, energi SBY lebih terserap untuk mengurus partai ketimbang rakyat.
Pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) terus menuai kritik. SBY dinilai lebih fokus mengurus internal partai ketimbang fokus membenahi persoalan negara yang lebih penting di sisa akhir masa jabatannya.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari menilai energi SBY lebih terserap untuk mengurus partai ketimbang rakyat.
"Iya nih, serasa presiden RI jadi presiden Partai Demokrat. Energi terserap mengurusi isu-isu internal," jelas Eva dalam pesan singkat, Senin (28/10).
Eva berpendapat, SBY seharusnya juga fokus urus amnesti TKI dan isu-isu terkini yang sedang berkembang. Karena itu, ia melihat fenomena ini memprihatinkan. Apalagi, kata dia, SBY dulu pernah mengimbau kepada para menterinya untuk bekerja fokus mengurusi pemerintahan dan meninggalkan sejenak urusan di luar pemerintahan.
"Enggak kedengaran presiden urus amnesti TKI, Mendagri yang pro FPI yang disebut ormas preman oleh SBY , korupsi yang meluas dan menjadi-jadi. Ini ironi karena presiden sedang melakoni peran yang pernah diproteskannya kepada para menterinya. Kala itu, para menteri disarankan mundur agar bisa konsentrasi pada tupoksi. Sudah hampir setahun menjadi komandan Partai Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Partai Demokrat," imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR ini pun meminta agar presiden segera kembali fokus mengurusi negara. Karena waktu jabatan SBY hanya tinggal satu tahun lagi menjelang lengser.
"Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Partai Demokrat segera disudahi, kembali ke posisi presiden RI, sesuai sumpah dan janji di depan MPR," pungkasnya.
Baca juga:
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
SBY dinilai galau karena sekarang ditinggalkan media
Marzuki Alie: Demokrat diserang, masih untung SBY tak arogan
Ibas: Hari ini Indonesia lebih maju & bermartabat karena pemuda
SBY: Diterpa angin dan api menyambar, Demokrat akan berbenah
'Kok SBY tak komplain saat jadi media darling di 2004 dan 2009'