Fadli Zon tak soal bebaskan 4 WNI sandera Abu Sayyaf pakai tebusan
4 WNI diketahui masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut tak masalah apabila pembebasan empat WNI tersebut menempuh cara dengan membayar uang tebusan. Sebab, jika dibayarkan uang tebusan bukan berasal dari pemerintah yang menggelontorkan dana dari APBN.
"Kalau perlu tembus ya tebus saja dan tidak perlu kita malu atau takut untuk mengatakan bahwa ini ditebus karena yang nebus juga kan bukan uang APBN, paling uang perusahaan, tidak ada masalah, ditebus pun tidak ada masalah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/5).
Meski begitu, Fadli menilai, tak masalah pula apabila pembebasan empat WNI menempuh cara yang sama dengan pembebasan sepuluh WNI sebelumnya dengan cara diplomasi. Apapun itu yang terpenting empat WNI dapat dibebaskan dan pulang dengan selamat ke tanah air.
"Dua-duanya menurut saya yang paling penting kan outputnya. Sehingga mereka bisa kembali ke keluarga masing-masing, ketemu anak istri, ketemu keluarga, ayah ibunya yang sangat khawatir," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, mengaku sudah mengetahui keberadaan empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah bakal melakukan cara berbeda dalam melakukan pembebasan.
"Masing-masing kasus ada karakter yang beda. Jadi kita tidak bisa bekerja dengan satu template untuk tiap kasus. Dan yang harus diingat bahwa situasi lapangan sangat dinamis, dengan template yang sama enggak mungkin," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Meski mengetahui di mana lokasi penyanderaan, pemerintah kini terus memantau keberadaan para WNI. Sejauh ini, jelas Retno, pemerintah juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina untuk membebaskan empat ABK WNI.
"Kita pantau terus perkembangan, dalam arti kita tahu ada di mana, di kelompok mana," ujarnya.
Baca juga:
Saling klaim punya peran, bukti pembebasan 10 WNI dipolitisasi
Pemerintah Indonesia perkuat pembebasan 4 WNI ditawan di Filipina
Bebaskan 4 WNI sandera Abu Sayyaf, pemerintah pakai cara berbeda
Selama disandera, 10 WNI diberi makan dan tidur beralas tanah
Panglima TNI dan Menlu bakal ke Filipina bahas pengawasan perairan
Kisah awal 10 WNI disandera, anggota Abu Sayyaf naik kapal minta air
Wendi korban sandera Kelompok Abu Sayyaf tak kapok melaut
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.