Fahri Hamzah: Banyak Orang Pura-pura Dukung Jokowi, Padahal Dukung Prabowo
Capres Prabowo Subianto mendengar ada ancaman dari pihak tertentu kepada orang yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019. Isu itu disambut positif oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Capres Prabowo Subianto mendengar ada ancaman dari pihak tertentu kepada orang yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019. Isu itu disambut positif oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
"Ya, menurut saya itu ada positifnya juga untuk Pak Prabowo. Dapat dikatakan bahwa ternyata banyak orang berpura-pura menjadi pendukung Pak Jokowi, padahal mendukung Pak Prabowo," kata Fahri di depan lobi Nusantara III, Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/11).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Fahri menambahkan, bahwa bagi orang yang sedang berkuasa kemudian ingin mendukung presiden akan memiliki efek kepada kekuasaan sehingga dia akan membatasi dirinya. Begitu pula sebaliknya.
"Kan itu sama sebenarnya. Jadi impas itu lah. Bahwa di satu sisi orang ditekan supaya nggak mendukung Pak Prabowo," ungkapnya.
Fahri beranggapan, itu normal dan mungkin hal tersebut merupakan percakapan di ruang tertutup yang dibawa ke ruang publik oleh Prabowo.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengungkapkan soal ada elite politik yang diancam saat beliau menghadiri dukungan Prabowo-Sandi bersama para relawan, di Istora Senayan, Kamis (22/11).
"Saya sering kedatangan elite, entah pakai gelar ini, gelar itu, pakai posisi ini itu. Dan mereka bilang, Pak Prabowo kami ingin mendukung Pak Prabowo tapi kami ditekan, kami diancam. Jadi kami akan mendukung Pak Prabowo diam-diam, kita akan mendukung Pak Prabowo dari belakang," ujar Prabowo dalam sambutannya.
Baca juga:
Polri Perpanjang Masa Tugas Satgas Papua Hingga Pemilu 2019 Usai
Wapres JK: Walau Dahnil Pilih Nomer 02, Tak Berarti Pemuda Muhammadiyah Harus Ikut
'Dahnil Anggap Kasusnya Konsekuensi Kritis ke Presiden Jokowi, Ini Framming Keji'
Prabowo: Pakai Istilah Emak-emak Gak Boleh, Tampang Dipersoalkan
Jokowi Sebut Jenderal Tito Sebagai Putra Sumsel Sukses Saat Kampanye, Ini Kata Polri
Tak Laku Jual Nama Petahana
Kampanye di Lumajang, Sandiaga Ditagih Teken Kontrak Politik oleh Petani Tebu