Fahri Hamzah nilai Jokowi mudah dikalahkan di 2019 karena tim pemenangan tak kompak
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan saat ini tim pemenangan untuk Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 tidak kompak. Bahkan, kata dia, tim Jokowi sangat mudah dikalahkan dalam pesta demokrasi itu.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan saat ini tim pemenangan untuk Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 tidak kompak. Bahkan, kata dia, tim Jokowi sangat mudah dikalahkan dalam pesta demokrasi itu.
"Dalam pengamatan saya Pak Jokowi itu orang-orangnya itu masing-masing. Enggak kompak timnya itu enggak kompak menurut saya rawan dan karenanya gampang di kalahkan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Menurutnya jika Jokowi dan timnya lemah dalam hal konsolidasi. Namun, tambah dia, Jokowi masih mungkin menang dalam Pilpres 2019 jika lawannya lebih lemah.
"Cuma kalau lawannya lebih lemah ya dia menang. Sebenarnya kalau saya lihat ini kan saya jadi pengamat kadang-kadang saya ini relatif lebih netral," ungkapnya.
Fahri menjelaskan saat ini banyak hal yang membuat tim Jokowi tidak terlihat kuat. Sebab antar menteri suka berbeda berbeda ucapan.
"Timnya itu enggak kompak dalam politik tidak kompak dalam ekonomi enggak kompak ya kan. Juru bicaranya aja enggak kompak. Makanya begitu banyak yang ngomong salahkan. Karena menteri ini ngomong begini, ini dalam kasus tenaga kerja tadi kan banyak salah angkanya ngaco," ucapnya.
"Itu yang saya lihat sekarang ini. Pak Jokowi-nya lemah tapi lawannya terlihat lebih lemah. Itu warningnya. Saya kan sebagai penonton nih," tandasnya.
Baca juga:
Soal cawapres, hubungan emosional Prabowo dengan Anis Matta atau Aher baik
Cak Imin akui bahas Pilpres bersama Jokowi saat berada di satu pesawat
Jawab tantangan PPP, Cak Imin siap debat isu nasional dengan Rommy
Mahfud MD prediksi hanya ada dua poros di Pilpres 2019
Cak Imin berani bertaruh bakal dipilih Jokowi jadi Cawapres