Faisal Basri di Panggung Politik: Jadi Sekjen PAN Era Amien Rais hingga Penantang Jokowi-Ahok
Meski dikenal sebagai ekonom, Faisal Basri ternyata pernah menjajal panggung politik
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri tutup usia Kamis (5/9) dini hari. Faisal Basri sempat mengalami serangan jantung dan dirawat di RS Mayapada sejak dua hari lalu.
Faisal Basri dikenal sebagai ekonomi kawakan yang kritis terhadap kebijakan pemerintah. Meski dikenal sebagai ekonom, keponakan mendingan Wapres RI Adam Malik ini ternyata pernah menjajal panggung politik.
- Kenang Faisal Basri, Bahlil Lahadalia: Tokoh Kritis yang Mampu Mengerem Pejabat seperti Saya
- Sosok Faisal Basri di Mata Jusuf Kalla dan Anies: Ekonom Pejuang, Berani Hadapi Siapa Saja
- Sosok Ekonom Kritis Faisal Basri Meninggal di Usia 65 Tahun, Pernah Maju Cagub DKI dan Sekjen PAN Pertama
- VIDEO: Faisal Basri Bongkar Politisasi Bansos Pemilu Singgung 'Gentong Babi'
Pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 ini merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA). Organisasi ini menjadi cikal bakal lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN) di awal reformasi.
Faisal menjadi Sekjen PAN pertama setelah PAN dideklarasikan oleh Amien Rais. Dia memegang jabatan itu pada medio 1998-2000. Ketika itu, Amien Rais didapuk menjadi Ketua Umum PAN sebagai calon pemimpin alternatif setelah kejatuhan Presiden Soeharto.
Setelahnya, Faisal Basri mundur dari PAN pada 2001. Ia mengaku lebih menyukai menjadi ekonom ketimbang politisi. Alasan lain Faisal keluar dari PAN lantaran partai berlambang matahari itu sudah keluar dari cita-cita pendiriannya.
Faisal bercerita, awal mula PAN didirikan untuk menjadi partai yang modern, inklusi, nondiskriminatif. Visi itu berubah pada kongres pertama PAN yang digelar pada 10 hingga 13 Februari 2000.
“Kan kita bikin platform jadi partai modern, inklusi, nondiskriminatif gitu-gitu kan, dikhianati dalam Kongres PAN yang pertama di Yogyakarta. Mereka mengubah asas partai, dari partai yang tadi saya sebutkan menjadi partai yang berasaskan iman dan taqwa,” ungkap Faisal dikutip dari Harian Kompas.
“Waduh, saya bilang ini setelah diskusi panjang begitu ya, ini sudah fondasi partainya, sudah tidak seperti yang kita bayangkan dulu ya, ya saya tinggalkan saja,” imbuh dia.
Keluar dari PAN, Faisal mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia yang mencita-citakan politik bersih, berkarakter, dan berideologi. Sejumlah tokoh ikut mendirikan organisasi tersebut, antara lain Budiman Sudjatmiko dan Faisol Reza.
Maju Pilkada Jakarta Lawan Jokowi
Pria berusia 65 tahun ini juga pernah maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam. Faisal Basri menggandeng putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb, Biem Benyamin.
Faisal-Biem maju lewat jalur independen. Mereka berhasil mengumpulkan dukungan 407.345 foto kopi KTP warga Jakarta yang menjadi syarat Cagub-Cawagub Jakarta independen.
"Selama ini warga banyak ditinggalkan partai politik. Ini bagian upaya kita untuk melakukan koreksi terhadap kehidupan politik yang ada sekarang," kata Faisal Basri saat itu.
Pasangan ini melawan nama-nama beken seperti Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Joko Widodo-Basuki T Purnama (Ahok) dan Alex Noerdin dan Hendardji Soepandji. Sayangnya, pasangan Faisal-Biem tak lolos putaran pertama Pilkada Jakarta.
Meski kalah, Faisal-Biem berbangga hati karena suaranya mengalahkan pasangan Alex Noerdin-Hendardji Soepandji.