Foto Bersama Habib Rizieq Beredar, Pasangan AMIN: Tidak Ada Pembicaraan Politik
Anies Baswedan maupun Cak Imin menegaskan mereka hanya menghadiri acara Maulid Nabi dan sekaligus menyaksikan pernikahan putri Rizieq.
Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) angkat bicara terkait foto mereka bersama Habib Rizieq Shihab. Mereka menegaskan tidak ada bicara pembicaraan politik pada pertemuan itu.
Foto Bersama Habib Rizieq Beredar, Pasangan AMIN: Tidak Ada Pembicaraan Politik
Pertemuan berlangsung pada hari Rabu (27/9) kemarin di kediaman Rizieq yang ada di kawasan Petamburan, Jakarta. Kala itu, pasangan AMIN datang ke acara Maulid Nabi dan sekaligus pernikahan putri Rizieq.
"Tidak ada pembicaraan apa-apa. Hanya menyaksikan putrinnya menikah," tutur Muhaimin Iskandar di sela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Jember pada Kamis (28/9).
Saat ditanya lebih jauh oleh wartawan apakah pasangan tersebut meminta restu terkait pencalonan mereka di Pilpres 2024, Muhaimin dan Anies kompak membantah.
"Tidak ada pembicaraan apa pun," ucap Muhaimin yang juga Ketua Umum DPP PKB ini.
"Kita hanya hadir untuk memenuhi undangan, menyaksikan akad nikah putrinya dan mendoakan mereka. Gitu saja," tambah Anies Baswedan yang berada di samping Muhaimin.
Minta Restu Kiai NU
Sementara, saat berbicara di depan ribuan hadirin di Pondok Pesantren Nuris, Muhaimin Iskandar mengungkapkan alasannya berkunjung ke pesantren yang diasuh KH Muhyiddin Abdusshomad, Rois Syuriah PCNU Jember itu.
"Saya datang ke sini untuk pamit dan sowan kepada Kyai Muhyiddin. Mohon doa restu. Karena dulu saya berangkat untuk nyapres itu dari Kyai Muhyiddin," ujar Muhaimin di hadapan ribuan kiai, santri dan masyarakat yang berasal dari Jember dan Bondowoso itu.
Ia mengungkapkan, awalnya memang mendapat amanah dari para kiai dan tokoh untuk menjadi capres. Namun dalam perkembangannya, ia menjadi cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan.
"Saya melaporkan bahwa saya tidak jadi nyapres tapi nyawapres," tutur Muhaimin dengan nada bercanda.
"Kedatangan saya bersama Mas Anies yang pertama tentu saja mohon izin pamit untuk berjuang merebut kepemimpinan nasional sekaligus mohon restu, doa, dan dukungan. Kami tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan warisan politik ahlussunnah wal jamaah."
Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sementara Bacapres Anies Baswedan menyebut bahwa jauh sebelum resmi berpasangan dengan Muhaimin, ia sudah mendapatkan petunjuk dari seorang kiai di Jawa Timur agar dirinya berpasangan dengan Muhaimin yang merupakan tokoh NU.
"Saya sampaikan bahwa ini bukan sekadar campur tangan manusia. Insyaallah Dwi Tunggal ini akan berangkat bersama untuk menunaikan kemenangan," papar Anies Baswedan yang disambut tepuk tangan hadirin.
Anies juga menyinggung perjuangan kakeknya Abdurrahman Baswedan dan kakek buyut Cak Imin, KH Bisri Syansuri dalam merebut kemerdekaan dari penjajah di era yang sama.
"Kami hadir untuk memohon doa. Mengemban misi yang akan membawa kemaslahatan bagi semuanya. Kami yakin insyaallah jika semua kyai mendoakan maka dwi tunggal ini akan meneruskan perjuangan orang tua kami dulu," kata Anies.
Anies menilai dia bersama Cak Imin merupakan pasangan dwi tunggal yang saling melengkapi. Dia berpengalaman menjadi gubernur DKI selama lima tahun, sedangkan Gus Imin pernah menjadi menteri dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
"Saya tidak pernah menjadi anggota DPR sedangkan Gus Imin pernah, bahkan menjadi ketua umum partai. Insyaallah jika dulu orang tua-orang tua kami berhasil menggulung kolonialisme, maka giliran anak-anaknya menggelar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Anies.
Pada acara itu, Anies dan Cak Imin didoakan para kiai yang datang dari beberapa daerah di Jawa Timur. Doa dipimpin tiga kiai secara bergantian, antara lain KH Ahmad Roshidi Baihaqi dari Jember dan KH Imron Anis dari Lumajang.
Selain itu, ada pula KH Azizi Sarbini dari Bondowoso, serta Pengasuh Pondok Pesnatren (Ponpes) Nurul Islam KH Muhyiddin Abdusshomad.
"Mudah-mudahan disampaikan takdirnya Gusti Allah untuk (Amin) berhasil memimpin masyarakat Indonesia," tutur KH Imron Anis dalam penggalan doanya.