FX Rudy: Dewan Kolonel Tak Sesuai AD/ART PDIP
Mantan Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy mengatakan, keberadaan Dewan Kolonel harus disikapi secara tegas oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kemunculan Dewan Kolonel yang merupakan loyalis Puan Maharani dan Dewan Kopral dari kelompok pendukung Ganjar Pranowo mendapat tanggapan dari FX Hadi Rudyatmo, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo. Dia menyatakan, Dewan Kolonel tidak ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP.
"Keberadaan Dewan Kolonel itu urusan mereka-mereka. Tidak ada di AD/ART partai," ujar Ketua FX Hadi Rudyatmo, Jumat (23/9).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Bagaimana Effendi Simbolon menunjukkan kesetiaannya terhadap PDIP? Effendi di hadapan Hasto dan dewan kehormatan PDIP menyatakan tegak lurus dengan arahan partai.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
Mantan Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy mengatakan, keberadaan Dewan Kolonel harus disikapi secara tegas oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Yang ada itu Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Tidak ada itu Dewan Kolonel," tegasnya.
Sepakat dengan Hasto
Rudy sepakat dengan apa yang disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut jika adanya Dewan Kolonel tidak sesuai AD/ART partai. "Saya setuju dengan sikap Pak Sekjen, sudah sangat tepat. Makanya Bu Mega juga menyampaikan, tidak ada di AD/ART, yang ada hanya DPP, DPD, dan DPC yang membawahi PAC, ranting, anak ranting, badan dan sayap partai. Jadi tidak ada istilah dewan-dewan yang begitu itu," tandasnya.
Rudy menegaskan, partainya tidak memerlukan adanya Dewan Kolonel atau Dewan Kopral.
"Apa pun yang dibentuk, yang namanya fraksi DPR, anggota DPR RI itu pangkate bintang 4, jenderal sejajar dengan presiden. Makanya sikap Pak Sekjen jelas di PDIP nggak ada nama dewan kecuali DPP, DPD, DPC dan tidak ada dewan yang lain," tegasnya.
Tidak Ada Perpecahan
Adanya Dewan Kolonel dan Dewan Kopral, lanjut Rudy, bukan berarti ada perpecahan di internal partai. Karena kader-kader PDIP, dikatakan Rudy, sudah tahu dan paham jika dewan itu ada tiga, sehingga tidak ada dewan yang lainnya.
"Kader PDIP sudah tahu yang nama dewan itu ada tiga, DPP, DPD, dan DPC. Tidak ada dewan-dewan yang lain," jelasnya.
Rudy menyatakan munculnya istilah Dewan Kolonel sudah jelas tidak ada di AD/ART. Jika hanya guyonan, ia juga tak habis pikir, mengapa kalangan elite bisa menyampaikan guyonan seperti itu.
"Yang mengarahkan itu siapa ? Kok bisa kalau itu guyonan, kelas elite kok guyonan," ucapnya.
Rudy menambahkan, keberadaan dewan seperti itu tidak diperlukan untuk mendongkrak nama. Karena PDIP sudah punya DPP, DPD, DPC, PAC, ranting, anak ranting, badan dan sayap partai.
"Sudah jelas itu, ngapain cari yang lain" pungkas dia.
(mdk/yan)