Gabung Partai Golkar, Ridwan Kamil Langsung Jabat Wakil Ketua Umum
Ridwan Kamil mengaku, taat akan putusan Airlangga Hartarto dalam menempatkan posisi jabatan dirinya di Partai Golkar.
Usai resmi menjadi kader Partai Golkar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan jabatan kepada Ridwan Kamil sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Penggalangan Pemilih dan Co-chair Bappilu.
"Waketum di penggalangan pemilih dan co-chair bappilu presiden," kata Airlangga Hartarto, saat konferensi pers, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1).
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
Airlangga menyebut, pertemuan antara Partai Golkar dengan Ridwan Kamil menjadi pertemuan yang istimewa.
"Masuknya pak ridwan Kamil ke Golkar ditandai tadi sudah diberikan KTA dan Pak Ridwan Kamil sudah menggunakan jas kuning dan kelihatan pak Ridwan Kamil semakin ganteng dan semakin cerah. Yang pasti kalau warna kuning warna anak muda," ujarnya.
Sementara, Ridwan Kamil mengaku, taat akan putusan Airlangga Hartarto dalam menempatkan posisi jabatan dirinya di Partai Golkar.
"Jadi saya, saya sebenarnya terserah Pak Airlangga, tadi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya posisinya Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan Co-chair Bappilu," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengaku, salah satu pertimbangan akhirnya dia memilih masuk ke Golkar, karena partai berlambang pohon beringin itu merupakan partai yang pancasilais dan terbuka.
Sehingga, akhirnya dia melabuhkan hatinya untuk bergabung dengan Partai Golkar.
"Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang pancasilais, partai yang terbuka sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," imbuhnya.
(mdk/ded)