Ganjar: Saya Heran Memang Kemiskinan Kita Naik, Kok Bansos Meningkat?
Ganjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara untuk kenaikan anggaran bansos.
Ganjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2024 untuk kenaikan nilai bantuan sosial pada masa Pemilu 2024.
Ganjar: Saya Heran Memang Kemiskinan Kita Naik, Kok Bansos Meningkat?
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2024 untuk kenaikan nilai bantuan sosial pada masa Pemilu 2024.
- Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons
- Ganjar Gaungkan Perubahan, Anies Ungkap Peluang Gabung Kubu 03 jika Pilpres 2024 Dua Putaran
- Ganjar Pranowo Ungkap Alasan Anak Muda Enggan Jadi Petani: Enggak Menjanjikan!
- Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Dia heran apakah angka kemiskinan meningkat sehingga anggaran bansos ikut naik.
Ganjar menyebut penyesuaian otomatis tersebut sebagai sebuah kontrol sistem yang bagus, agar tidak ugal-ugalan begitu saja.
"Saya heran apakah memang kemiskinan kita meningkat, kok bantuan sosialnya meningkat gitu? Apakah ini sebuah pengakuan yang dilakukan secara tidak langsung dan itu menunjukkan pada publik, ya kemiskinan meningkat, banyak orang dibantu maka saya berikan, atau karena alasan bencana?" kata Ganjar di Kota Balikpapan, Kaltim, Selasa (6/2).
merdeka.com
Meski demikian, Ganjar tidak ingin terlalu memperdebatkan kenaikan anggaran bansos tersebut. "Ada rasa yang bisa disampaikan oleh masyarakat bahwa ini sesuatu yang tidak wajar," ujar dia menambahkan.
Sehingga, menurutnya, kalau ada yang bisa mengerem dan mengontrol anggaran dari penyesuaian otomatis, itu hal yang bagus.
"Dan saya memang berharap DPR RI, DPRD, semuanya akan bisa melakukan kontrol di lapangan agar tepat sasaran," kata dia.
Kementerian Keuangan kembali melakukan Automatic Adjustment anggaran K/L dengan jumlah anggaran yang diblokir mencapai Rp50,148 triliun.
Yang terbaru, pemerintah menambah anggaran Rp14 triliun untuk penyediaan subsidi pupuk yang bertujuan agar target pengadaan 7,7-7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.