Gantikan Maruarar di DPP PDIP, Sukur Nababan tak merasa terbaik
Pada periode ini, Maruarar atau akrab disapa Ara tak mendapatkan posisi apapun di DPP.
Sejumlah wajah baru mengisi struktur DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020 yang ditetapkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kemarin. Salah satunya adalah Sukur Nababan, anggota Komisi VI DPR yang juga bos perusahaan obat Propolis.
Soal penunjukannya sebagai ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga, Sukur mengatakan, awalnya sama sekali tidak tahu dirinya bakal dipercaya menduduki jabatan yang dulunya ditempati Maruarar Sirait, seniornya.
"Itu hak prerogatif ibu ketua umum, jadi saya tidak tahu sama sekali (bakal ditunjuk) sebelum ibu mengumumkannya," kata Sukur di arena Kongres IV PDI Perjuangan, Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Sabtu (11/4).
"Siapa pun yang kemarin jadi ketua DPP, tidak mengetahui dia akan menjadi ketua DPP," imbuh anggota DPR Dapil Kota Bekasi dan Depok ini.
Meski sudah ditunjuk Megawati menjadi salah satu petinggi partai, Sukur mengatakan, dia bukanlah orang terbaik. Bahkan, dia menyebut tidak pantas disebut menggantikan Maruarar, karena kapasitas anak pendiri PDI Sabam Sirait itu jauh lebih di atasnya.
"Saya bukan orang terbaik, yang di DPP bukan yang terbaik, tetapi ada pertimbangan lain dari Ibu Mega untuk memilih kami," kata Sukur menambahkan pertimbangan itu hanya Megawati yang tahu.
Sukur menceritakan, Maruarar juga sudah mengucapkan selamat kepadanya secara pribadi lewat telepon tak lama setalah dirinya dilantik.
"Beliau katakan, selamat Pak Sukur, saya bilang terima kasih, atas dukungan dan doanya. Beliau (Maruarar) itu orang hebat, tangguh, beliau sangat berpengalaman di politik," ujar Sukur tentang seniornya di Taruna Merah Putih, organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan.
Baca juga:
Benarkah KPK lancarkan serangan balik ke PDIP?
Ini anak-anak Megawati yang jadi kader inti PDIP
Sabam Sirait: Tantangan PDI Perjuangan ke depan sangat berat
Tersangka korupsi jadi pengurus partai, ini penjelasan Sekjen PDIP
Adriansyah ditangkap, Sekjen PDIP tunggu informasi resmi KPK
Dua anak Mega, Puan & Prananda akan digembleng jadi calon pemimpin
Siapa yang berani 'tusuk' Megawati dari belakang?
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari acara deklarasi yang diinisiasi KPID DKI Jakarta? Acara bertemakan “Perempuan peduli penyiaran digital” ini digelar di Gedung Graha Mental Spiritual Jakarta Pusat pada 5 Desember 2023.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.