Gede Pasek Tegaskan PKN Dibangun Tidak Ada Kaitannya Dengan Moeldoko dan SBY
"Kami belum pernah ketemu (kubu Moeldoko). Tapi biarkan lah beliau menyelesaikan urusannya sendiri. Kami nggak mau bawa masalah," jelasnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, menegaskan, PKN dibentuk berkaitan dengan kubu Moeldoko yang sedang berkonflik dengan Partai Demokrat. PKN dibangun juga bukan untuk mengajak kubu Moeldoko bergabung.
"Jadi begini saya tidak ikut-ikut urusan dinamika yang ada di internal Demokrat. Karena urusan kami tidak di sana. Dan ini juga dibangun tidak untuk itu. Jadi tidak ada kaitan dengan Pak Moeldoko, tidak ada kaitan dengan Mas AHY dan Pak SBY," kata Pasek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11).
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Menurutnya, pihaknya sama sekali belum berkomunikasi dengan kubu Moeldoko. Terlebih, PKN saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan verifikasi supaya bisa ikut dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
"Kami belum pernah ketemu (kubu Moeldoko). Tapi biarkan lah beliau menyelesaikan urusannya sendiri. Kami nggak mau bawa masalah," jelasnya.
"Sementara kami fokus dengan yang ada dulu. Karena ini baru tahap verifikasi. Tapi kalau besok sudah lolos, siapapun mau nyalon boleh," sambung eks politisi Hanura ini.
Lebih lanjut, Pasek melanjutkan kehadiran PKN hanya untuk bernostalgia dengan para kader-kader yang dulu pernah bersama di Demokrat.
"Makanya pengurus di daerah banyak sekali eks Demokrat juga, selain juga eks Hanura, dan PPI, dan aktivis Cipayung," tutup Pasek.
Baca juga:
Pasek: Anas Urbaningrum Restui Perjalanan PKN
Partai Kebangkitan Nusantara Resmi Daftar ke Kemenkum HAM
Anas dan Loyalisnya Dirikan Partai, Demokrat Tak Takut Digembosi
Demokrat Dukung Gede Pasek Lahirkan PKN, Daripada Rampas Partai Orang
Partai Kebangkitan Nusantara Karpet Merah untuk Anas Urbaningrum
Loyalis dan Jejaring Banyak, Anas Urbaningrum Dinilai Bisa 'Reborn' Lewat PKN