Gerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi
Timnas AMIN menilai gerakan sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur merupakan pertanda perubahan akan terjadi.
Gerakan dari kampus-kampus itu menjadi suasana penyemangat bagi Anies-Cak Imin dalam 10 hari menjelang proses pencoblosan suara ini.
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi
Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) menilai gerakan dari sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur hingga adil merupakan pertanda perubahan akan terjadi.
- Jokowi Minta Jangan Teriak-Teriak Curang Tapi Laporkan, Begini Reaksi Timnas AMIN
- Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran
- Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
- Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Timnas AMIN: Secara Etik Sebaiknya Tidak Terlibat
"Saudaraku sekalian, ini merupakan tanda-tanda alam bahwa memang perubahan ini akan terjadi," kata Tamsil dalam kegiatan Konsolidasi Saksi Anies-Muhaimin di Jakarta dilansir Antara, Minggu (4/2).
Menurutnya, para akademisi hingga para guru besar yang tampil ke depan untuk menyampaikan seruan dari kampus itu merupakan bentuk dorongan terhadap perubahan.
Kampus yang turut menyuarakan seruan terkait pemilu itu, kata dia, mulai dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, hingga Universitas Hasanuddin.
Dia mengatakan, seruan dari kampus-kampus itu merupakan hal yang luar biasa. Sebentar lagi, dia pun yakin para elemen mahasiswa di Indonesia akan mengikuti para guru besarnya untuk menyampaikan seruan tersebut.
"Perubahan semakin mendekati kenyataan, 10 hari lagi ini tentu waktu sangat singkat, semakin ke sini kita terus disemangati oleh suasana yang terjadi di sekeliling kita," kata dia.
merdeka.com
Di samping itu, dia pun meminta kepada para pemilih pasangan Anies dan Muhaimin untuk tidak langsung pulang ketika telah mencoblos dan turut memantau serta menyaksikan proses pencoblosan di tempat pemungutan suara.
"Selama 10 hari ke depan ini kami fokus apa yang perlu kita kerjakan, tetap kami mendorong elektoral Anies-Muhaimin terus menanjak," katanya.
Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi kebangsaan mengecam karut-marut demokrasi dan penyimpangan era Jokowi, mulai dari Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Andalas (Unand).
Salah satunya Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) menyampaikan pernyataan sikap agar pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi memulihkan demokrasi. Mereka melakukan jalan kaki konvoi dari Balai Sidang UI menuju gedung rektorat.
Pernyataan sikap Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan "Genderang UI Bertalu Kembali". Pernyataan sikap dibacakan tepat pada Dies Natalis UI ke-74 yang jatuh pada 2 Februari 2024. Ada empat hal yang disampaikan dalam pernyataan tersebut.
"Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. Menuntut hak pilih rakyat dalam Pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan serta berlangsung jujur dan adil. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon,” kata Prof Harkristuti Harkrisnowo, Jumat (2/2).