Gerindra nilai wajar PKS 'ngarep' coattail effect dari Sandiaga
Meski begitu Wakil Ketua MPR ini yakin jika surat tersebut tidak menitik beratkan pada Sandiaga, tetapi juga Prabowo Subianto sebagai capres.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta kepada seluruh kadernya untuk terus mengoptimalkan kampanye terhadap Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Juru Bicara Prabowo-Sandi Andre Rosiade memandang, instruksi tersebut agar PKS meraih coattail effect di Pemilu 2019.
"Saya rasa sih wajar saja ya, bang Sandi itu kan tidak punya partai alias non partisan, tentu PKS maupun yang lain tentu berharap coattail effect dari Bang Sandi ya. Itu hal yang lumrah saja partai partai ngarep coattail effect dari Bang Sandi," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (22/10).
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo Subianto pertama kali mencalonkan diri menjadi Capres? Pada tahun 2004, Ia memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Capres dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Andre menuturkan, partai pengusung Prabowo-Sandi seperti PKS, Demokrat, PAN, Demokrat dan Berkarya akan sulit mendapat coattail effect dari Prabowo Subianto yang sudah melekat ke Gerindra. Maka dari itu, figur Sandiaga dimanfaatkan partai politik pengusung.
"Kalau Pak Prabowo kan sulit, Prabowo kan ketua umum partai Gerindra, ketua dewan pembina partai Gerindra, sehingga ya coattail effect Pak Prabowo kebanyakan jatuh ke Gerindra. Mungkin itu pertimbangan pertimbangan partai, sehingga mereka mengincar coattail effect dari Bang Sandi," tuturnya.
Politikus Gerindra itu tak ingin mencampuri urusan internal politik PKS. Baginya, PKS sudah berkomitmen memenangkan Prabowo-Sandiaga dalam laga Pilpres 2019. Hal tersebut juga tidak mengganggu kekompakan koalisi Adil Makmur.
"Yang penting kita bekerja saja, fokus untuk memenangkan suara rakyat. apakah Pak Prabowo ataupun Bang Sandi yang diajak (partai untuk kampanye), kan sama saja, yang penting Prabowo-Sandi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta kepada seluruh kadernya untuk terus mengoptimalkan kampanye terhadap Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman melalui surat edaran Nomor 05/D/EDR/DPP PKS/2018.
Dalam surat yang dikeluarkan pada tanggal 17 September 2018 tertulis semua kader dari Fraksi PKS harus menginisiasi untuk memenangan Sandiaga di Pilpres 2019. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) bagi PKS.
Para anggota fraksi juga diharuskan mengoordinasikan jadwal kampanye ke Direktur Pencapresan PKS, Mardani Ali Sera.
"Memang ada surat edaran itu. Bukan berarti belum dilakukan kampanye pileg dan pilpres. Itu hanya menegaskan, menguatkan, jadi kebijakan dasarnya kita, PKS mendukung Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10).
Hidayat mengatakan, keberadaan surat tersebut hanya untuk penguatan dan singkronisasi kampanye Pilpres 2019. Sandiaga dipilih sebagai fokus PKS, kata Hidayat, karena lebih sering turun ke lapangan dan menyapa masyarakat Indonesia.
"Kan faktanya sekarang ini yang selalu turun ke lapangan kan selalu dengan pak Sandi. Pak Sandi lagi banyak turun. Mungkin ya karena beliau yang real banyak turun sekarang ini ya sudah dibarengi dengan yang banyak turun saja," ungkapnya.
Meski begitu Wakil Ketua MPR ini yakin jika surat tersebut tidak menitik beratkan pada Sandiaga, tetapi juga Prabowo Subianto sebagai capres.
"Mungkin karena Pak Sandi komunikatif kepada PKS dan memang juga kita sudah terbiasa jalan dengan beliau dalam konteks Pilgub DKI. Tapi kebijakan dasar tidak berubah. Bahwa kita akan memenangkan sekaligus Prabowo-Sandi," ujarnya.
Tambahnya, PKS juga tidak pernah menggantungkan Cottail Effect pada pasangan capres-cawapres. Dia menegaskan, selama ini partainya selalu bergantung pada kemampuan dan soliditas para kadernya.
"Tahun 2009 juga begitu. 2014 juga. Jadi kami PKS, tidak membasiskan pilihan politik kami pada kemungkinan mendapat cottail effect. Kami selama ini membasiskan diri pada kemampuan mesin partai, soliditas partai, dan kinerja partai dan anggotanya," ucapnya.
Baca juga:
Tak cuma di kampus, PKS usul debat Capres juga digelar di pasar
Diadang emak-emak, Sandiaga dipaksa teken prasasti RS Islam Jombang
Demi coattail effect, PKS instruksikan kader kampanyekan Sandiaga Uno
Budiman Sudjatmiko nilai sindiran Sandi soal dana kelurahan tak gentle & menggelikan
Ziarah ke makam Hasyim Asy'ari, Prabowo-Sandi napak tilas resolusi jihad
Susi Pudjiastuti: Kalau Sandiaga ngomong lagi saya tinggal tidur