Gerindra sebut elektabilitas Jokowi mengkhawatirkan padahal sering turun ke lapangan
"Sekalipun di bawah Pak Jokowi kami punya optimis yang tinggi, bahwa Pak Prabowo. Pada saatnya nanti dapat memenangkan pilpres, sekalipun masih-masih di bawahnya Pak Jokowi, tentu posisinya bukan incumbent," klaimnya.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menilai Joko Widodo bisa dikalahkan di Pemilu Serentak 2019. Sebab, elektabilitas Jokowi berada di angka yang kurang aman, yakni di bawah 50 persen.
Padahal, sebagai calon petahana, Jokowi sering turun ke lapangan dan setiap kegiatannya dipublikasi ke media massa. Apalagi, Jokowi kerap selfie-selfie di setiap kunjungan kerjanya untuk menarik simpati rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Menurut angka yang diperoleh Pak Jokowi, justru kurang. Itu Pak Jokowi mengkhawatirkan," kata Riza di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).
Riza membandingkan, elektabilitas Prabowo Subianto dan Jokowi. Menurutnya, Gerindra tetap optimis Prabowo bakal menang meski elektabilitasnya jauh di bawah Jokowi.
"Sekalipun di bawah Pak Jokowi kami punya optimis yang tinggi, bahwa Pak Prabowo. Pada saatnya nanti dapat memenangkan pilpres, sekalipun masih-masih di bawahnya Pak Jokowi, tentu posisinya bukan incumbent," klaimnya.
Dari segi karakter, lanjut Riza, Jokowi dan Prabowo juga berbeda jauh. Prabowo disebut sebagai sosok negarawan, baik dan bijak. Prabowo memilih diam menanggapi jalannya pemerintahan Jokowi selama 3,5 tahun terakhir.
Riza berujar, Prabowo tidak suka selfie-selfie seperti Jokowi. Selama ini, mantan Danjen Kopassus lebih banyak menyibukkan diri dengan membaca, dan menerima tamu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Dalam pemerintahan Pak Jokowi hebih dari 3,5 tahun, pak Prabowo hampir tidak pernah mengkritik, baru belakang ini beliau memberikan masukan, tapi selama ini beliau diam, beliau memberikan kesempatan pada Pak Jokowi dan pemerintahanya bekerja," tandasnya.
Baca juga:
Masinton yakin elektabilitas Jokowi naik setelah pilih cawapres
Gerindra klaim Jokowi masih ingin Prabowo jadi cawapresnya
Partai Berkarya belum putuskan dukung Jokowi atau Prabowo di 2019
Politisi PDIP sebut kans Jokowi menang Pilpres 2019 semakin besar
PDIP: Djarot-Sihar menang, Jokowi makin kuat di Pilpres 2019
Gerindra sebut koalisi Jokowi bisa pecah karena berebut Cawapres
Ikuti perintah Jokowi, Mentan Amran beri 1.000 mesin pengering jagung ke masyarakat