Gerindra tegaskan insiden CFD tak terkait partai politik
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku belum melihat video intimidasi pendukung #diasibukkerja yang dilakukan oleh kubu #2019gantipresiden di acara Car Free Day, Minggu (29/4) kemarin. Namun Muzani yakin, perilaku tersebut bukan digerakan oleh partai politik.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku belum melihat video intimidasi pendukung #diasibukkerja yang dilakukan oleh kubu #2019gantipresiden di acara Car Free Day, Minggu (29/4) kemarin. Namun Muzani yakin, perilaku tersebut bukan digerakan oleh partai politik.
"Enggak ada, enggak ada kaitannya dengan parpol," ucap Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
Dia menolak komentar lebih jauh, alasannya karena belum melihat video yang sudah viral di media sosial itu.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak membesar-besarkan insiden CFD itu. Sebab, kata dia, itu akan menimbulkan permasalahan baru.
"Silakan (melapor ke Polisi). Apakah kader PSI yang intimidasi? Saya enggak tahu, jangan membesar-besarkan yang tidak besar. Jadi nanti akan menimbulkan keributan baru. Lihat saja nanti akan memercik ke muka sendiri," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4).
Menurut Fadli, apa yang terjadi di lapangan sama sekali bukan intimidasi karena tidak ada pemukulan fisik. Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya sebuah dinamika politik saja.
"Jadi apa yang terjadi di lapangan selama sesuai koridor, tidak ada pemukulan itu saya kira dinamika di bawah biasa biasa saja. Yang sudah melewati batas ada pemukulan fisik dan sebagainya itu baru," ungkapnya.
"Tapi kalau masih bercanda-bercanda dan sebagainya, saya kira itu jangan dibesar-besarkan. Kalau dibesar-besarkan ya menjadi besar," lanjutnya.
Diketahui, PSI membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait intimidasi yang dilakukan pada ibu dan anak di Car Free Day. Namun, laporan tersebut ditolak o
leh pihak kepolisian.
"Laporannya belum sepenuhnya diterima. Masih diproses karena ada berkas yang kurang. Polisi masih akan meminta keterangan dari korban (ibu dan anak)," ujar Juru Bicara PSI Dini Purwono.
Baca juga:
Alasan Satpol PP tak bubarkan kegiatan politik di CFD berujung intimidasi
Intimidasi ibu dan anak di CFD, bukti ruang publik masih didominasi pria
Istana: Tak boleh ada intimidasi
Insiden di CFD, Mendagri ingatkan proses pilpres jangan memancing kekerasan
Zulkifli ngaku beri izin Hanafi Rais hadiri peresmian Sekber Gerindra-PKS
Ibu dan anak diintimidasi saat CFD, Waketum PPP minta perempuan dilindungi
DPR reses, Misbakhun pasang baliho dukungan Golkar untuk Jokowi di Pasuruan