Gibran Berumur 36 Tahun saat MK Putuskan Gugatan Batas Usia Capres dan Cawapres

Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang putusan uji materiel UU Pemilu yang mengatur tentang batas usia minimal capres-cawapres, Senin (16/10) mendatang.

Apabila gugatan pemohon yang ingin mengubah batas usia minimal capres-cawapres menjadi 35 tahun dikabulkan, maka peluang Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden terbuka.

Gibran yang saat ini menjabat Wali Kota Solo membenarkan jika usianya saat ini sudah 36 tahun. Putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu diketahui lahir pada 1 Oktober 1987. Sehingga saat sidang MK Senin (16/10) atau saat pendaftaran bakal cawapres nanti umurnya sudah memenuhi syarat. Saat ditanyakan hal tersebut Gibran enggan menjawabnya.

"Ya enggak tahu, enggak tahu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (12/10).

Terkait munculnya anggapan jika uji materi di MK tersebut hanya salah satu upaya memuluskannya agar bisa dicalonkan menjadi cawapres, Gibran menyerahkannya kepada masyarakat.

"Ya itu biar masyarakat yang menilai," tukas Gibran.

Demikian juga termasuk adanya beberapa tokoh yang memelesetkan MK sebagai 'Mahkamah Keluarga'. Dia menyerahkan hal itu masyarakat yang menilai.

"Monggo itu masukan masukan dari warga masyarakat," ujar Gibran

Gibran ditawari Prabowo jadi cawapres

Menjelang pendaftaran capres-cawapres dibuka, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan sudah beberapa kali diminta bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto mendampinginya pada Pilpres 2024. Namun keinginan Prabowo itu tidak bisa dipenuhi Gibran karena terbentur batasan minimal usia.

"Umurnya tidak cukup. Wis jelas to," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Senin (9/10).

Saat ditanyakan apakah benar Prabowo pernah menawarkan posisi bakal cawapres untuknya, Gibran tak menampiknya. Bahkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku sudah beberapa kali ditawari.

"Loh semua orang kan sudah tahu. Beliau sudah minta berkali kali," ujar Gibran.

Terkait tawaran Prabowo tersebut, Gibran mengaku sudah melaporkannya ke PDI Perjuangan.

"Dan sudah saya laporkan ke pimpinan. Ke pak sekjen (Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto), ke mbak Puan (Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani), dan lain lain," ucap Gibran.

Gibran juga membenarkan selama ini selalu menjalin komunikasi dengan Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan. Selain Prabowo, Gibran juga mengaku berkomunikasi dengan bakal capres lainnya.

"Ya saya dengan semuanya komunikasi. Ya terus saya kembalikan ke beliau (Prabowo) dong," tandasnya.

Terkait dukungan relawan yang juga mengusulkannya mendampingi Prabowo, Gibran menghargai semua aspirasi tersebut.

"Relawan ya kami naungi semua suaranya. Ya enggak gimana-gimana. Silakan ya, aspirasi dari siapa saja kemarin, Alap-Alap, sama Samawi (relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi) silakan ditampung saja," kata Gibran.

Demikian juga saat di singgung terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang gugatan batas minimal usia cawapres, Gibran memilih menunggu.

"Ya ditunggu aja di MK ya piye (gimana)," tukasnya.

Belakangan sejumlah organisasi relawan pendukung Gibran berdoa bersama agar MK mengabulkan gugatan batas minimal usia cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun. Doa bersama dilakukan ratusan sukarelawan Bocahe Gibran dan ibu ibu anggota sukarelawan Bocahe Mase di Solo belum lama ini.

Di sisi lain, Gibran juga terus diusulkan menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo. Usulan tersebut datang dari Gerindra Tangerang Selatan dan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, usulan tersebut tentunya telah dicatat oleh Prabowo.

Muzani menjamin Prabowo mendengar semua usulan terkait nama calon wakil presiden. Salah satunya adalah nama putra sulung Presiden Joko Widodo.

Muzani juga mengungkap jika hubungan antara Prabowo dan Gibran selama ini bagus dan akrab.

"Setahu saya bagus, baik akrab," kata Muzani ditemui di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Senin (9/10).