Golkar Aceh tuding JK berada di balik kisruh Ical vs Agung Laksono
Di tengah konferensi, Golkar Aceh mendapat telepon dari Akbar Tandjung.
Kisruh Partai Golkar menjadi dua kubu di tingkat Dewan Pimpinan Pusat Golkar (DPP Golkar) berpengaruh hingga ke Aceh. Golkar Aceh saat ini terbelah antara kubu pendukung Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (ARB). Kisruh ini, kubu ARB di Aceh menuding Jusuf Kalla berperan di balik ini semua.
Plt Sekretaris Golkar Aceh, Muntasir Hamid pendukung kubu ARB menuding terjadi kisruh di tubuh Golkar ini ada peran mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Wakil Presiden RI ini dituding telah mengobok-obok Golkar demi kepentingan dirinya.
"Pak JK itu juga berkhianat pada ARB, jadi kita menduga JK ada di balik ini semua, hingga Golkar pecah," kata Muntasir Hamid dalam konferensi pers di kantor Golkar Aceh, Rabu (18/3).
Oleh karena itu, Dia meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan. Karena ada banyak mafia di sekelilingnya yang mengobok-obok. Pihaknya mengaku selalu mendukung setiap kebijakan Presiden Jokowi yang berpihak kepada rakyat.
"Pak Presiden Jokowi agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan," tegasnya.
Saat sedang konferensi pers dalam ruang rapat kantor Golkar Aceh yang berada di Jalan STA Mahmud Syah, Banda Aceh, tiba-tiba HP milik Muntasir Hamid berdering. Muntasir mengaku yang sedang berbicara ini adalah politikus senior Akbar Tandjung.
Melalui telepon genggam milik Muntasir Hamid yang dibesarkan suaranya untuk diperdengarkan pada awak media, Akbar Tandjung berpesan agar menyelesaikan kisruh ini dengan cara persuasif. Agar seluruh kader Golkar bisa solid dan kompak. Apalagi dalam waktu dekat akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah.
Setelah berbincang beberapa menit, Mustasir Hamid meminta izin untuk melanjutkan temu pers. Di akhir perbincangan, Akbar meminta konflik internal partai untuk diselesaikan dengan bijak.
"Ini tadi Pak Akbar Tandjung, beliau juga mendukung ARB, memang beliau berpesan agar bisa diselesaikan dengan bijak," tegasnya.
Pantauan merdeka.com, usai Muntasir Hamid menggelar konferensi pers, dirinya memperlihatkan ruang kerjanya yang telah diambil alih dari ketua Golkar Aceh, Sulaiman Abda yang telah dipecat oleh ARB.
"Sudah dua hari ini saya mulai berkantor dalam ruangan ini," tegasnya.
Baca juga:
Agung Laksono luruskan Yasonna: Perpres bukan buat pengesahan Golkar
Agung Laksono kecam Bamsoet: Tak punya etika dan kecerdasan
Golkar Aceh pecah, pendukung Ical & Agung saling klaim sah
Kubu Agung 'sentil' Ical: Tak bisa terima kekalahan & harus belajar
Sebut Jokowi mau sahkan Golkar kubu Agung, Yasonna 'disentil' Yusril
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Syamsul Hidayat tentang status Bahlil Lahadalia di Golkar? "Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu," tutur Syamsul dalam keterangan, Senin (24/7).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.